Tips Agar Taman Kota Menjadi Nyaman dan Bebas Sampah

in , by Rizka Amita Ridwan, September 07, 2021








































Sebentar lagi akan wiken. Pastilah ya, kita punya rencana untuk jalan-jalan. Ada yang mau keluar kota, jalan jalan ke pantai, joging pagi, dan sarapan setelah joging pagi. Cita cita kurus tinggal mimpi, hihihi. Membayangkannya tentu indah. Setelah lima hari kerja, lalu ketemu wiken yang serasa bebas mau ngapain saja.

Maka, wiken menjadi hari bersantai. Usai sholat Subuh, tidak perlu mandi pagi, bisalah sebentar duduk duduk lihat TV, lihat HP, atau duduk di teras rumah. Khusus emak emak, bolehlah ya...pagi ini kita libur masak. Beli sarapan saja. Etapi...ini kan hari libur. Daripada 'cuma' beli sarapan pagi, kenapa kita tidak sekalian olahraga ke taman kota? Kan sehat? Nanti sarapannya usai joging. Sampai disini semua masih indah. 

Sampai di taman kota, ternyata banyak yang jual sarapan. Ada bubur kacang ijo, nasi uduk, nasi kuning, bubur sumsum, bahkan bubur bayi  juga ada. Tidak perlu capek capek cari sarapan, habis joging, langsung makan di tempat. 

Lalu, entah bagaimana ceritanya, tetiba pagi itu, bertebaran sampah bungkus makanan. Orang orang dapat sejuk taman kota, sayangnya taman kota dapat sampah. Sebuah pertukaran yang tak pantas. Diujung tembok, dilapangan, di kursi kursi, bahkan di podium, jika lapangan itu punya podium. Ah! Orang lain buang sampah sembarangan. Gakpapalah...aku juga tinggalkan bungkus makanku disini. Gakpapalah....pampers bekas pup anakku kutaruh dipojokan gedung,  aku kan sibuk urus bayi. Gakpapalah bekas botol minumku kucampakkan ke ujung taman, tidak ada yang boleh protes, ini kan taman kota milik bersama, jadi aku juga berhak mengotorinya, eh salah...menggunakannya. 

Sepuluh orang saja punya pikiran begini, terus ditiru sepuluh yang lain, terus ditiru oleh sepuluh lagi, terus dan terus...yakinlah...taman kota itu akan tutup. Mungkin tahun depan kita tidak bisa kesana lagi, tidak punya tempat joging lagi. Tak bisa menikmati udara pagi lagi. Ujung ujungnya hujat  sana sini. Padahal kita sendiri punya andil dalam merusak lingkungan. Mau begini? Gampang...buang saja sampah sembarangan. 

Teman, kebersihan itu sebagian dari iman. Kita suka yang bersih bersih, kan. Mungkin hari ini kita belum bisa jadi orang inspiratip seperti di tipi tipi itu, yang ngumpulin sampah orang, trus dibuang ke tempat sampah. Tapi minimal kita bisa buang sampah kita sendiri, kan? 

Ah! Ada petugasnya...kok aku repot repot, aku kan bayar pajak! Hmm..petugas kebersihannya empat. Yang buang sampah, limapuluh, tidak seimbang itu.

Sudah, jangan banyak alasan. Kita, stalking FB sempat, window shopping satu jam kuat, hujat sana sini suka,  kok tidak bisa buang sampah punya sendiri ke tempat sampah? Sekali kita berbuat baik, trus ada yang tiru, itu namanya amal jariyah. Kamu dapat amal sebanyak orang yang melakukannya, tanpa mengurangi sedikitpun amalmu.

Siapa yang mau hidup bersih sekaligus  jadi amal? Yuk...buang sampah di tempatnya, jangan di taman kota, jangan di pojokan, jangan sembarangan. Sampah kita...tanggungjawab kita. Jangan banyaj alasan. Dengan membuang sampah pribadi ke tempat sampah yang sudah disediakan, maka taman kota menjadi nyaman dan bebas sampah.
SHARE 0 comments

Add your comment

Terimakasih telah singgah di rumahami. Mohon tidak meninggalkan link di kolom komentar. Admin menerima endorse dan kerjasama.

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting