Sedikit flashback awal aku tahu Nussa Rara ya, dari anak anak waktu mereka nonton serialnya di TV. Ceritanya bagus, khas anak-anak. Ada Nussa yang serius, juga Rara yang gemesin. The best partnya adalah, film sebagus dan seharu biru ini, buatan Indonesia! Waktu lihat thrillernya, aku pikir ini biasa saja. Ternyata film ini, luar biasa! Sekilas, serial Nussa diperuntukkan bagi anak-anak. Tapi Nussa mampu memikat semua umur.
Ada
satu moment dimana waktu aku nonton serial Nussa, yang sejak kecil, sudah pakai
kaki palsu.
Nussa
ingin sekali ikut kursus sepak bola. Berulangkali Nussa minta izin ke bundanya
yang dia panggil Umma, tetap tidak bisa. Sampai akhirnya izin itu turun, dilatarbelakangi satu kejadian. Umma jatuh di kamar, dan Nussa berusaha menopang tubuh Umma, dengan kakinya. Masyaa Allah, Nussa bisa!
Sebagai sesama Ibu, kupikir wajar jika Umma resah. Apa bisa Nussa dengan kaki palsunya itu, mengikuti aktivitas yang justru mengandalkan kekuatan kaki?Tapi Umma menepis keraguannya, dengan berkata satu kalimat mengharukan pada Nussa. “Umma selalu percaya kalau Nussa bisa,” kata Umma sambil menyentuh bahu Nussa.
Huwaa!
Refleks dong aku berkaca-kaca. Ke anak sendiri, jarang sekali aku bilang,. “Bunda
percaya Kamu bisa.” Eh ini, ada Ummanya Nussa, bilang bisa. Padahal Nussa
kakinya tak sempurna.
Jujur ya, kita tahu, apa yang akan dilaluinya jika kita bilang, “Anakku, kamu bisa.” Tapi kita gak kuat melihat dia berusaha mencapai impiannya, entah itu dengan merangkak atau berlari. Padahal kita sendiri pernah mencita-citakan sesuatu dan berjuang melewatinya. Muncul konsekuensi tindakan yang harus dilakukan jika kita berkata pada anak, “Ayah Bunda percaya Kamu selalu bisa.”
Akan
ada masa sulit setelah itu. Akan ada kecewa dan air mata, persis ketika Nussa
kalah melawan Joni untuk Science Fair tingkat sekolah. Di saat bersamaan Nussa
juga kecewa karena Abbanya tertunda pulang.
Nah,
di film juga ada moment dimana Nussa sedang berusaha naik tangga, dengan baut
kaki palsunya yang tak lagi utuh. Lepasnya baut kaki palsu itu tak biasa.
Karena baut itu, diberikan Nussa, untuk Joni. Bahkan dinamo yang dibawa Abba dari
luar negeri, juga diberikan ke Joni.
Seharusnya
Nussa dan Joni bersaing dalam Science Fair. Tapi tindakan Nussa ini malah
membuat Nussa tidak bisa ikut lomba.
Bisa
ditebak kalau Jonilah juaranya. Saat penyerahan hadiah, Joni yang kini rendah hati, memanggil
Nussa, untuk bersama memegang piala.
Terseok-seok Nussa menaiki tangga sampai Abba, menawarkan bantuan untuk
memegang Nussa berjalan. Disinilah moment haru itu terjadi. Nussa
menolak bantuan ayahnya. Dan Nussa dengan PD berkata, “Jangan Abba. Nussa
bisa.”
Masyaa
Allah. Adegan ini sukses membuatku terharu. Karena ingat anak sendiri. Kadang
aku tanya ke anak, “Kamu bisa?” Padahal ya, lebih baik jika berkata, “Bunda
percaya kamu selalu bisa.” Alih alih bertanya tapi ragu.
Dua
kalimat yang beda, hasilnya bisa beda. Ketika orangtua percaya pada anak, maka
kepercayaan ini akan membuat anak jadi bisa, sanggup berusaha dan berpeluh demi cita-cita positifnya.
Ada
satu lagi yang menjadi ibroh di film ini, perihal kedekatan orangtua
ke anak. Ada sosok Joni, si anak pintar yang sepanjang hari diasuh pembantu. Ayah
Ibunya di dekat dia. Tapi Orangtuanya selalu sibuk. Berdekatan saja masih sibuk menelpon, pegang HP terus.
Sementara
ayah Nussa yang kerja di luar negeri, sering video call dan memberi semangat pada
Nussa. Walau tak selalu mulus, LDR nya ayah Nussa, tak mengurangi perannya sebagai
ayah. Abba hadir di saat Nussa butuh sosok Ayah.
Fenomena seperti keluarga Joni, atau keluarga Nussa, ada di sekitar kita. Film ini mengingatkanku bahwa anak anak, selain butuh kehadiran orangtua, mereka juga butuh penyemangat, perhatian, dan sentuhan. Senang rasanya waktu Rara ke dapur dan surprised dengan kehadiran ayahnya. Alhamdulillah akhirnya, orangtua Joni lebih perhatian ke anak, dan Ayah Nussa pulang ke Indonesia.
Siapa
lagi yang paling anak-anak butuhkan sebagai penyemangat hidupnya, pemberi perhatian
dan sentuhan tulus, kalau bukan dari kita, ayah bunda mereka? Jangan sampai anak
anak mencari perhatian ke orang lain, yang bisa saja salah. Ya kan?
Kami memang bukan orangtua sempurna, tapi kehadiran film Nussa telah mengingatkan kami untuk berusaha jadi sempurna, setidaknya di mata anak-anak kami.
Terimakasih
untuk semua pihak yang telah menghadirkan film Nussa Rara ke layar bioskop. Terimakasih
untuk menyadarkan kami akan pentingnya waktu bersama keluarga. Semoga Nussa tetap ada menemani hari-hari kita
semua. Semoga selalu menginspirasi.
Bekasi,.
5 November 2021
Rizka
Amita Ridwan
Ibu dua
anak.
Jadi pingin nonton filmnya juga. Bagus ya mbak buat acuan kita mendidik anak
BalasHapusFilm yg sempet tertunda perilisannya karena pandemi. Daridulu pengen nonton film ini..
BalasHapusMakasih Mba, tulisannya bagus.. 🙏
Penasaran sama filmnya, lalu baca review di blog ini jadi tambah ingin nonton :)
BalasHapusPenasaran teman-teman antusias nonton film ini. Setelah baca review nya, jadi pengen nonton 😊
BalasHapusduh aku belum nonton nih kak, penasaran banget sama film nya nussa
BalasHapusAyo Bunda. Nonton. Bagus. Sekalian bawa tisu buat elap mata kalau mewek🥺
BalasHapusNussa Rara memang banyak yang merekomendasikan. Bagus juga isinya
BalasHapuspingin nonton film di bioskop tapi masih takut ke bioskop. ;))
BalasHapusUdah lama denger film ini bagus banget. Pengen nonton tapi belum sempat, sekarang jadi menggebu-gebu pengen nonton. Makasih ya mba, review filmnya bagus banget❤
BalasHapusPengen ajak ponakan nonton, tapi masih pandemi. Liat tulisan mbak jadi makin penasaran :D
BalasHapusmasya allah membaca ulasan singkatnya aja bikin merinding jangan2 aku juga ikut mewek nih mom saat nonton duh kemrin belum sempat nonton nih
BalasHapusSemoga makin banyak produser film yang membuat film seperti Nusa dan Rara ya 😍
BalasHapusFilm nusaa emang nggak buat anak anak aja ya mbak, semua kalangan pun bisa diambil pelajarannya.
BalasHapusmantap yah mba pesan moralnya. kasih kepercayaan ke anak supaya anak jd percaya diri, bisa , dan merasa dihargai. kadang kita sebagai ortu kan terlalu lebay protektifnya ya.... jadinya malah ga bagus buat anak. Aku belom nonton nih filmnya... selama pandemi kebiasaan nonton di netflix dan disney hot star jadinya males ke bioskop hahahaha... dan nusa rara kayaknya ga bakal masuk netflix ataupun disney hotstar yak
BalasHapusKisahnya yang dekat dengan keseharianlah yang memikat. Jadi ingin nonton bareng anak-anak. Oh ya, anak kecil sudah diperbolehkan masuk bioskopkah?
BalasHapusTidak semua bioskop membolehkan Mbak. Tapi ada juga yang boleh.
HapusAku belum nonton ni :D
BalasHapusTrailernya bikin penasaran.
BalasHapusTerimakasih atas ulasannya mba. Sayang, angka penderita covid naik lagi
aku belum nonton ini nih sama anak - anak karena waktu itu belum bernai ke bioskop. tapi anak-anak biasa nonton tayangan rara di youtube. mengedukasi sekaligus menghibur
BalasHapusIni sepertinya alternatif tontonan yang bagus buat seluruh keluarga, ya? Makasih rekomendasinya ya kak
BalasHapusDi tengah film-film superhero, film Nussa memberikan rasa beda dengan nilai-nilai kekeluargaan. Mantap ulasannya. Mba Rizka.
BalasHapusNonton Film ini memang harus bgt, pas untuk metode didik ke anak
BalasHapusFilm yang sarat pesan moral ya, Mbak.
BalasHapusKadang kita sebagai orang tua masih "meremehkan" kemampuan anak, dengan tidak mempercayainya. Padahal dengan percaya dan memberi dukungan, efeknya akan lebih besar ke kepercayaan diri anak.
*reminder buat saya
pesan moralnya pas banget, memang benar, kepercayaan orangtua terhadap anak itu sangat penting. Orang tuaku pun menerapkan begitu, disaat orang tua mempercayai kita dalam mengambil keputusan ataupun tindakan, hal yang pertama kita ingat akan membuat kesalahan adalah kepercayaan orang tua.
BalasHapusAlhamdulillah, ya, Indonesia sudah mulai meningkatkan mutu perfilman tanah air,...dengan suguhan film animasi nussa dan rara bener2 jadi prestasi besar. Ide ceritanya selalu berkaitan dengan hal2 yang dalam dan menyentuh. thankyou for sharing, mba.
BalasHapusBau tahu nih kak, film anak" yang membawa pesan moral yang bagus. Bisa jadi rekomendasi juga nih nantinya buat di tonton.
BalasHapusSuka kalau nonton film ini sama anak, jadi bahan diskusi. Namun, tak jarang jengkel juga. La lagi menikmati film, bocil alah banyak tanya. Wah, tapi ya harus segera sadar diri. Yang utamanya nonton seharusnya siapa. Ho ho
BalasHapusSuka sama kisah yang diangkat ke film nusa rara, lekat sama kehidupan sehari-hari
BalasHapusTerharu di akhir melihat film ini. Tidak sangka Nusa ternyata punya hal yang selama ini disembunyikan. Tapi ia memilih itu demi bisa bantu teman
BalasHapus