Tips Memasak Rendang Padang Lezat Ala Rumahami

in , by Rizka Amita Ridwan, Maret 31, 2022



Yang namanya rendang, pasti semua orang tahu. Konon rendang adalah makanan terenak sedunia.  Berhubung sebentar lagi Ramadhan, kali ini aku mau share cara memasak rendang Padang ala rumahami. Tips ini  aku pakai kalau memasak rendang. 

Mungkin sebagian besar dari kita sudah tahu. Tapi jika ada sobat rumahami sudah recook resep rendang dan belum berhasil, tips ini bisa dicoba. Karena resep  sudah teruji. Tapi sebuah hidangan tak cuma butuh resep. Ia juga butuh pemilihan bahan dan cara masak yang spesial  menguji kesabaran, huhuhu.   

Rendang bisa jadi makanan penggugah selera waktu puasa. Makanya di sebagian orang di Indonesia,  menyiapkan rendang sebagai hidangan sahur. Nah, kali ini aku mau sharing  tips masak rendang yang enak. Kalau resep tentatif ya. Masing-masing punya resep andalan.

Lalu apa saja tips memasak rendang? Mari kita baca.


1. Pakai daging fresh.

Daging sapi fresh, biasanya ada di pasar, dipotong hari itu atau malam sebelum dibawa ke pasar. Dagingnya juga belum kena es. Tapi, daging fresh  cepat habis di pasar. Jadi, cara cepat mendapat daging fresh, adalah pesan ke tukang sayur langganan.
 
Pesannya pakai embel-embel, harus yang fresh ya. Harus beneran daging rendang. Mahal sedikit gakpapa. Kalau tidak ada,, jangan beli. Secara umum, ciri daging sapi fresh itu, warnanya merah agak gelap. Aromanya segar. Suhu normal, tidak beku. 

Disini sobat rumahami juga perlu tahu, beda antara daging sapi dan daging babi. Aku tidak punya dokumentasi pribadi foto daging babi. Tapi teman-teman bisa cari foto daging babi lalu bandingkan dengan warna daging sapi. Daging babi warnanya merah muda, agak pink.

Menjelang puasa atau Lebaran, kadang muncul penjual daging oplosan. Seramnya lagi oplosannya adala daging babi. Ciri utama daging oplosan, bisa dilihat dari harga ya. Jangan tergiur harga murah. Kita ingin makan enak dan halal, jangan sampai termakan yang haram. Daripada ragu, mari kita kembali ke menu sahur lejen yaitu endog ceplok, xixixi.



2. Beli daging utuh.



Dulu, aku kalau beli daging untuk rendang, ya seketemunya. Daging sop ketemu, ya daging SOP direndang. Tetelan ketemu, tetelan direndang. Tapi pas sudah jadi, kenapa ini rendang bentuknya ga sama dengan masakan Neneknya anak-anak ya? Apalagi soal rasa, jauh! 

Jika dibeli utuh, kita bisa potong daging sesuai selera kita. Bentuk potongan daging rendang umumnya ada dua. Pertama kotak kubus berukuran 4-5 cm. Kedua petak persegi panjang ukuran sekitar 8x3 cm, dengan ketebalan 2 cm. Bisa saja lebih besar. Nah, cara masak kita ikut menentukan bentuk potongan daging rendang.

Rendang dimasak minimal dua jam. Tapi kalau mau dimasak sampai hitam, bisa 3-4 jam. Daging yang cocok dimasak untuk rendang, adalah daging bagian paha belakang atau sengkel, disebut juga daging kelapa. Bentuknya padat, tanpa lemak. Tapi ada juga yang pakai has dalam (tenderloin), atau has luar (sirloin)

Baik daging sengkel, has dalam, maupun gas luar, bisa dipakai untuk rendang. Kalau tidak dapat daging sengkel, daging has  juga OK. Asal jangan daging SOP dijadikan rendang. Kurang enak rasanya.

Perlu diingat, daging sengkel yang padat, tetap bisa hancur jika dimasak lama apalagi kalau santannya kebanyakan air. Jadi kita perlu untuk memperkirakan kapan daging dimasukkan. Bisa juga daging  dimasukkan setelah bumbu rendang setengah jadi. So rendangnya tidak hancur jika dimasak lama.


3.  Memotong jangan searah serat daging, supaya tidak hancur saat dimasak lama.




Kebetulan tadi pagi aku beli daging sapi. Jadi pas sekalian aku foto. Gambar yang aku lingkari adalah arah serat daging. Karena itu arah potongan harus berbeda dengan arah serat. Memasak rendang kan lama, diaduk berulangkali. Jangan sampai itu daging yang dibeli dengan harga mahal, hancur tak berbentuk. 

Apalagi kalau hendak dihidangkan untuk tamu. Dan setengah tamunya bisa masak. Nanti serasa ikut master chef kalau mereka makan masakan kita. Tapiii...kalau masakannya enak , pujian sepanjang masa akan kita dapat. Perlukah masak enak karena ingin dipuij? Sesekali perlu ya kan? Emak emak itu kalau dipuji, cantiknya bertambah dua kali.



4. Pakai santan asli

Maksudnya adalah pakai santan yang diperas dari kelapa asli., bukan santan instant. Pemakaian santan asli berpengaruh pada tekstur bumbu rendang. Bisa sebenarnya pakai santan instant tapi hasil akhirnya beda jauh dengan santan asli.

Apakah harus santan kelapa yang diperas sendiri di rumah? Tidak ya Mom. Tinggal cari  di sekitar kita, tempat jual santan yang fresh, tidak tengik. Soalnya aku pernah, waktu belum mengerti masak memasak, beli santan seketemunya. Pas dimasak, kok bau tengik. Walhasil itu daging ga kemakan. Jatuhnya malah mubazir.

Dan kuingat ingat memang ember penampungan santan dari penjualnya, kotor. Huhuhu, sedih pokoknya. Sekarang kalau mau belanja aku nanya ke tetangga atau cari cari juga dimana yang bersih. Soalnya kalau meras kelapa sendiri butuh waktu. 

Untuk memasak rendang, dibutuhkan lebih banyak santan kental daripada santan encer. Aku juga baru tahu akhir akhir ini , setelah diberitahu oleh Mamang tukang sayur.


5. Pakai bumbu dari Ibu kandung atau Ibu mertua.

Nah, poin kelima ini penting banget. Karena resep dari Ibu atau mertua kan sudah teruji. Bisa juga pesan bumbu rendang ke teman atau penjual yang dirkomendasikan. Tapi, misalnya ni, kita suku A. Pesan bumbu rendangnya ke teman yang juga suku A. Soalnya beda suku, beda pula resep rendangnya. Takutnya tidak cocok di lidah. Pakai bumbu rendang instant juga enak. Tapi kembali ke selera masing-masing.



6. Pakai wajan besi tebal  warna hitam..

Memasak rendang butuh waktu lama jadi butuh wajan tebal.   Pemakaian wajan tipis padahal masaknya lama,. daging bisa hangus.

Dulu aku pernah dengar kalau masak rendang yang bagus itu, pakai kuali jadul yang terbuat dari besi hitam. Rendang yang dimasak bisa hitam. Dipikir pikir iya juga. Aku punya satu. Tapi pas diperhatikan, ternyata warna hitam dari rendang, berasal dari warna wajannya. Kan jadi ngeri.

Sampai  aku temukan di google cara supaya dapat rendang warna hitam, adalah dengan tidak memakai kunyit di bumbu rendang. Tapi kok foto rendang di poin 1 tidak hitam? Nah balik lagi ke kebutuhan kita. Kebetulan kami sukanya rendang yang rada coklat. Tapi kalau mau sampai hitam, tinggal tambah durasi masaknya 1-2 jam. Rendang yang awalnya coklat juga bisa jadi hitam setelah  dipanaskan lagi. Saat memasak rendang, wajannya jangan ditutup ya. Kalau ditutup, nanti rendangnya basah, tidak kering. 

Untuk memasak rendang, pakai saja wajan yang ada. Yang penting jangan terlalu tipis atau terlalu kecil. Dan jangan ditinggal rebahan. Bahaya! 

Bicara tentang rendang, abaikan sementara tentang kolesterol ya. Yang jelas makanan ini memang bisa membuat nasi di rice cooker cepat habis, hehehe.


Demikianlah tips memasak rendang padang lezat ala rumahami. Sobat rumahami juga punya tips lain seputar rendang Padang lezat? Sharing yuuk!










Assalamu'alaikum sobat rumahami. Kali ini aku akan menuliskan part 2 dari Mengenal Burung Langka di Indonesia. Di part satu kan ada empat burung yaitu, burung kakatua, merak hijau, burung kuntul, dan burung  pelikan.

Apalagi burung langka yang ada di Indonesia? Mari kita mulai.


1. Angsa Hitam

Apa iya ada angsa warna hitam? Inilah pertanyaan yang muncul waktu aku pertama sekali melihat angsa hitam. Seumur hidup baru ini aku tahu ada angsa berwarna hitam. Waktu kecil aku besar di kampung di mana orang-orang biasa pelihara angsa, tapi baru ini aku melihat angsa hitam.

Keterkejutan ini ternyata juga dialami oleh orang Australia tahun 1697, saat angsa hitam pertama sekali ditemukan. Sebelumnya semua orang percaya bahwa angsa hanya berbulu putih. Penemuan ini menggemparkan sekaligus memunculkan teori angsa hitam atau teori black swan. Teori ini menunjuk kepada peristiwa luar biasa, sulit diprediksi, yang jika terjadi, konsekuensinya berat. Pernah terjadi dalam sejarah, dan bisa terulang lagi di masa depan. Kita tidak tahu dia ada, ternyata ada, dan kita alami sendiri.

Contoh peristiwa yang katanya, terkait teori black swan, ya pandemi yang kita alami ini. Walau dipikir-pikir ada relatenya, tapi tetap apapun itu tentu sudah ketentuan Allah, ya kan? 

Aku pribadi tidak setuju dengan teori itu. Seolah angsa hitam adalah hewan pembawa sial. Padahal angsa hitam ini, Masyaa Allah cantiknya. Cuma memang aku tak berani dekat-dekat angsa. Trauma soalnya dulu sering dikejar angsa, xixixi. Jadi aku foto angsanya dari jauh saja.

q

Angsa hitam berasal dari Australia. Walaupun begitu, burung ini tidak bermigrasi. Mereka bertumbuh di dekat tempat mereka menetas. Burung dengan nama latin Cygnus Atratus ini, adalah hewan monogami. Jantan dan betina bersama-sama membesarkan anaknya di danau dangkal. So sweet pokoknya. Eh!

Adapun makanan angsa hitam adalah tumbuhan air.

Baca juga : Part 1. Yuk mengenal Burung Langka di Indonesia, dengan berkunjung ke TMII


2.     2.   Burung Hantu (Owl)

Burung Hantu adalah burung yang aktif di malam hari (nocturnal). Burung ini punya mata besar yang menghadap ke depan. Ia punya wajah lebar, dan kemampuan leher bergerak 180°.

Tak hanya itu, burung hantu juga punya kemampuan terbang tanpa suara. Sehingga bisa tiba-tiba muncul di tempat lain, tanpa diketahui. Alasan inilah yang kemudian membuat namanya jadi burung hantu.

Kalau dilihat sekilas, burung hantu ini imut lho. Tapi kita tetap perlu jaga jarak karena burung hantu adalah hewan pemangsa, sama seperti elang dan alap.  Bedanya adalah, elang dan alap aktif di siang hari sedangkan burung hantu aktif di malam hari.

Oh ya, keimutan burung hantu ini disebabkan karena burung hantu lebih berbulu dibanding sejenisnya. Dengan bulu yang lebih bervolume ini, mereka bisa terbang tanpa suara. Otot tubuhnya juga lebih berisi. Sehingga di alam liar,. burung hantu bisa mengincar dan menyergap mangsa dengan cepat.

Ukuran tubuh burung hantu tidak terlalu besar. Sekitar 64-68 cm dengan berat badan  790-1454 gram. Walaupun begitu, lebar sayapnya bisa tiga kali lebar badannya. Burung hantu bahkan bisa membawa mangsa dengan berat 2-3 kali berat tubuhnya. Berbeda dengan elang yang hanya bisa membawa mangsa setengah berat tubuhnya. 

Waktu berkunjung ke Taman Burung TMII, aku melihat dua jenis burung hantu. Yaitu hantu putih dan hantu ketupa. 

Ada sekitar 244 spesies burung hantu yang tersebar di seluruh dunia.  Dan ada sekitar 50an spesies burung hantu di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah burung endemik Indonesia yang artinya hanya ada di Indonesia, tidak di negara lain.

Dilihat dari penjelasan di atas, tidak heran kalau burung hantu menjadi salah satu hewan langka di Indonesia ya kan?



3. Elang Ular 

Elang Ular (Spilornis Cheela) adalah sejenis elang yang menyebar luas di Asia mulai dari India di Barat, Nepal, Srilanka, terus ke Timur hingga Cina, ke Selatan melintasi Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda Besar, hingga ke Palawan di Filipina. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae (Wikipedia).

Elang Ular dikenal juga sebagai Crested Serpent Eagle. Punya kemampuan menerkam mangsa dengan cepat,  burung ini terlihat seperti garis tebal saat terbang. Kalau sobat rumahami pernah melihat elang  terbang di video atau di TV, sambil mengeluarkan lengkingan yang terdengar seperti 'Kiiiik', itulah elang ular. 

Makanan elang ular adalah ular, tikus, kelinci, dan hewan kecil lainnya. Kadang mereka memangsa monyet. Satu lagi yang unik dari elang ular adalah kulit kakinya kebal terhadap bisa ular. Karena itulah mereka dinamakan 'Elang Ular".

Ukuran tubuh elang ular tidak terlalu besar. Mereka tumbuh hanya sekitar 60-70 cm saja. Waktu aku lihat  juga, elang ini tidak besar tapi badannya gempal dan kokoh. Elang ular dewasa berbulu hitam dengan corak garis putih. Sedangkan elang ular remaja berwarna lebih coklat. 

Elang bisa dikatakan sebagai predator puncak di rantai makanan, karena ragamnya buruan elang. Tapi disayangkan, elang menjadi incaran orang-orang untuk diperjualbelikan. Ketika elang tak lagi di habitatnya, maka rantai makanan  rusak. 




4. Elang Laut Dada Putih

Elang dada putih adalah burung laut terbesar dengan bentangan sayap mencapai tiga meter. Bisa dibayangkan kalau daya tempuh dan kecepatan terbangnya mencapai 115 km/jam. Mirip kecepatan mobil lewat tol yang wus...wusss gitu! Di darat, elang laut cuma diam. Tapi di angkasa dia adalah jagonya. 

Penyebaran burung dengan nama latin haliaeetus leucogaster ini ditemukan di seluruh daerah, sendirian atau berkelompok di atas perairan sampai ketinggian 3000 m. Elang laut dada putih memakan ikan, penyu, dan ular laut. Mereka juga memakan bangkai seperti bangkai domba, burung, dan ikan. 

Mirip dengan buaya, elang laut dada putih bersifat monogami. Mereka bersama pasangannya sampai salah satu mati, baru mencari pasangan baru. 





5. Kasuari Gelambir Tunggal

Burung Kasuari gelambir tunggal, adalah burung purba yang masih ada. Burung raksasa ini disebut sebagai keturunan langsung dari dinosaurus velociraptors. (BBC Earth). Setelah burung unta, burung kasuari dinobatkan sebagai burung terbesar kedua di dunia. Dengan berat sekitar 56 kg, burung kasuari tidak bisa terbang. 

Walau demikian, sobat rumahami tetap jaga jarak jika bertemu burung ini ya. Hewan dengan nama latin Casuarius Unappendiculatus ini punya kaki kuat dan cakar besar sebagai alat perlindungan.

Burung kasuari memakan buah-buahan, biji, ubi, buah buni, dan daun dari beberapa tumbuhan.

Oh ya, burung kasuari juga unik. Setelah betina bertelur, jantanlah yang mengerami telur lalu merawat anaknya hingga umur sembilan bulan. So sweet ya kan? Bikinnya berdua, ngurusnya sama-sama. Eh!




Dilihat dari part 1 sampai part 2 artikel ini, hanya membahas sepuluh burung langka . Padahal ada sekitar 175 jenis burung dengan jumlah ribuan ekor. Nah untuk tahu lebih lengkap, teman-teman bisa datang langsung ke Taman Burung di TMII. Lebih seru pastinya!


Oh ya ada lagi yang ingin aku sampaikan. Populasi burung langka di Indonesia semakin berkurang. Padahal keberadaan burung juga merupakan salah satu indikator keseimbangan alam. Kalau kehidupan burung terganggu, maka kehidupan kita juga terganggu. 

Sobat rumahami bisa melakukan salah satu dari hal-hal ini, untuk ikut menjaga kelestarian burung dan hewan langka di Indonesia. 






 

Assalamu'alaikum sobat rumahami. Kali ini aku mau ajak kalian mengenal beberapa jenis burung langka yang ada di Indonesia. Alhamdulillah kami kemarin jalan-jalan ke Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah, yang selanjutnya kita sebut TMII. Nah, di Taman Burung TMII inilah, burung langka itu berada.

Taman Burung TMII cocok sekali untuk tujuan wisata edukasi semua umur. Kebayang kita jalan-jalan ditengah pepohonan rimbun sambil lihat burung-burung. Serunya lagi, ada burung yang dibiarkan bebas kesana kemari, walau ada juga dikandangin.

Lalu apa saja burung langka di Taman Burung TMII? Yuk kita mulai!


1. Burung Kakatua

Hampir semua orang tahu Burung Kakatua. Bulu warna warni cerah dan kemampuan meniru suara manusia, menyebabkan burung kakatua disukai banyak orang. 

Sayangnya kesukaan ini ditafsirkan secara salah. Sebagian orang justru memperjualbelikan burung kakatua. Padahal burung kakatua adalah hewan alam liar. Kalau sobat rumahami bertemu kakatua di hutan, jangan ditangkap ya! Jika menemukan burung kakatua, sobat bisa beli untuk dilepaskan. Atau, serahkan ke lembaga konservasi alam terdekat. Dengan begitu sobat ikut melestarikan burung langka yang ada di Indonesia.

Adapun penyebaran burung kakatua meliputi Indonesia, Australia, dan sekitar Oseania, dengan ciri fisik berbeda-beda sesuai asalnya.

Alhamdulillah kemarin aku sempat berfoto dengan tiga ekor burung Kakatua. Waktu itu aku berfikir. Aku bisa melihat, memegang, dan berinteraksi dengan burung Kakatua, karena burung ini berada di tempat yang tepat. Aku bisa mengunjungi si burung Kakatua kapanpun, karena ia dipelihara untuk tujuan pelestarian, bukan untuk kepentingan pribadi. Bayangkan kalau hewan seindah ini berada di tangan yang salah. Kasihan sekali mereka. 


 2. Merak Hijau

Merak hijau termasuk burung spesies Pavo Muticus. Ada tiga spesies burung merak yaitu Merak India, Merak Hijau, dan Merak Kongo. Spesies yang ada di Indonesia adalah Merak Hijau. Biasa kita sebut Merak saja. 

Dilihat dari namanya, tidak heran kalau di Indonesia tersebar populasi merak ya? Karena hewan ini memang hidup di hutan terbuka dengan padang rumput luas. Tentu di Indonesia ada padang rumput luas.

Yang unik dari merak hijau adalah saat si jantan mengembangkan bulunya untuk menarik perhatian betina. Bulu dengan panjang mencapai 300 cm itu bercorak bulat-bulat dengan mata kehijauan. Manusia saja takjub, apalagi betinanya kan? Sungguh indah ciptaan Tuhan,

Merak hijau banyak ditemukan di Jawa dan Myanmar. Sayangnya populasi merak hijau semakin hari semakin langka.


 3. Burung Kuntul

Burung kuntul ini, ada yang besar, ada yang kecil. Yang besar bisa setinggi 90 cm.  Yang kecil memiliki panjang sekitar 50 cm. Ini adalah foto waktu aku dekati dia. Tingginya sekitar 50 cm.  

Burung ini digolongkan sebagai burung air. Karena leher dan kakinya panjang, ada juga yang menyebut ini burung bangau. Padahal burung kuntul bukan burung bangau.

Sama seperti bangau, burung kuntul tersebar di daerah tropis dan hangat.

Burung ini unik lho. Selain bulunya yang putih, paruh putih panjang,  dia juga punya leher berbentuk huruf S yang flexibel. Leher flexibel ini penting karena ia adalah burung air yang makannya ikan kecil, udang, katak, dan hewan kecil bergerak lainnya di air. 

Kadang mereka ada juga di punggung sapi untuk beristirahat dan memakan parasit di punggung sapi.  Semacam simbiosis mutualisme.  Kerbau atau sapi dibantu menghilangkan parasit semisal lalat, kutu, dan serangga.Dan burung kuntul mendapat makanan. 

Sayang sekali, bulu indah burung kuntul sering jadi incaran sejak abad ke 19 sampai sekarang, karena digunakan sebagai bulu topi pernikahan. Padahal tampil cantik di hari bahagia tak perlu mengorbankan hewan lain. Masih banyak aksesoris alternatif yang bisa dipakai.

 

4. Burung Undan/Pelikan.



    

Di antara hewan air, burung pelikan berperawakan lebih besar. Panjangnya bisa mencapai 1,5 m. Jika melebarkan sayapnya maka total panjang pelikan bisa 2,7 m.

Burung pelikan adalah hewan air yang unik karena punya kantung di paruhnya. Aku pikir, paruh ini berfungsi menyimpan makanan. Ternyata bukaaan. Paruh ini berfungsi seperti jaring. Setelah si pelikan menangkap ikan kecil makanannya, maka ikan itu melewati paruh, untuk kemudian ditelan utuh oleh si pelikan. 

Burung Pelikan adalah burung migrasi dari Australia. Dia akan bermigrasi sesuai ketersediaan makanan. Di Indonesia, ada juga burung pelikan, lho.

Burung ini adalah perenang yang handal dengan kemampuan terbang mumpuni. Hal ini karena sayapnya yang lebar dan kaki pendek berselaput.

Walau penyebaran hampir ke seluruh dunia kecuali benua Antartika, populasi pelikan semakin berkurang. Hal ini disebabkan pencemaran air dan kurangnya makanan untuk mereka. Sayang sekali kan? Padahal burung ini salah satu indikator kebersihan air, lho. Dimana banyak burung pelikan, bisa jadi airnya bagus.

Sementara ini dulu part 1 dari Mengenal Burung Langka ya. Nanti akan dilanjut di part 2. Terimakasih untuk teman-teman yang telah membaca.

Baca juga: Part 2 Burung Langka di Indonesia

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting