Assalamualaikum Sobat Rumahami, adakah yang  bersiap menikah? Ayah yang menunggu kelahiran bayi? Bunda yang sedang hamil dan akan melahirkan? Kali ini aku mau share pengalamanku ber-Hypnobirthing ya. 

Aku bukan psikolog, bukan dokter, hanya ibu rumah tangga yang Alhamdulillah pernah merasakan manfaat Hypnobirthing.  Aku juga terbuka dengan saran kritik, jika ada yang salah di tulisan ini. Harap sabar ya, tulisannya lumayan panjang.

HYPNOBIRTHING

Sepuluh  tahun lalu, aku merasakan manfaat Hypnobirthing ketika melahirkan anak pertama kami, Khalisa. Saat itu, bisa melahirkan normal adalah pilihan pertama, karena suami baru saja resign dari pekerjaannya yang lama di Makassar dan belum dapat pekerjaan baru di Medan. 

Banyak cobaan datang, termasuk kondisi keuangan kami yang minim. Jika aku bisa melahirkan normal, kami bisa menabung. Dulu biaya persalinan SC di klinik yang kami pilih, sekitar  Rp 5.000.000,-. Sementara biaya persalinan normal, Rp 1.200.000,-. Jauh selisihnya. Saat itu kami belum punya BPJS.
        
Bersebab itu pula akhirnya kami mencari cara agar  aku bisa melahirkan normal.  Beruntung sebelumnya aku pernah membeli sebuah buku tentang Hypnobirthing.  

Buku itu adalah “Melahirkan tanpa rasa Sakit, dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing” , yang ditulis oleh Evariny Andriana. Terakhir aku  ke tahu buku ini sudah  cetak ulang keduabelas per Oktober 2013.   

Setelah rutin mempraktekkan Hypnobirthing, kami memetik hasilnya pada 1 April 2010. Anak pertamaku, Khalisa, lahir proses persalinan normal, dua jam dari kedatanganku ke rumah sakit. Diinduksi tapi minim sakit. Sekitar bukaan tiga aku lapar dan makan beberapa suap nasi tanpa jejeritan di ruang bersalin. Usai melahirkan aku lapar dan makan lagi.

Saat menjalani persalinan kedua tanggal 11 Januari 2014 secara SC. Alhamdulillah tanpa komplikasi. Berhubung aku sudah merasakan manfaat Hypnobirthing, aku ingin menulisnya. siapa tahu ada yang butuh.

Tulisan ini, dibuat berdasarkan referensi dari buku, “Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing ®, karya Evariny  Andriana tadi, digabungkan dengan buku lain yang pernah kubaca, plus pengalamanku sendiri. 

Oh ya, filosofi dasar  Hypnobirthing ini bisa diadaptasi ke banyak hal. Karena Hypnobirthing masih bagian dari Hypnotherapy. Tinggal nantinya disesuaikan dengan tujuan kita. Misalnya, ingin hamil, masalah infertilitas, hubungan suami istri, berhasil dalam pekerjaan, punya penyakit, bahkan mendongkrak kuantitas ASI pada ibu baru.  

Relaksasi untuk persalinan saat ini dikenal luas dengan nama Hypnobirthing ®. Pada dasarnya, Hypnobirthing ® itu sendiri adalah penerapan hypnosis untuk menanggulangi rasa sakit tanpa keterlibatan obat-obatan.




Metode Hypnobirthing ® Marie Mongan
Metode relaksasi persalinan Hypnobirthing ® sebenanya dikembangkan pertama sekali oleh marie F. Mongan, M. Ed., M. Hy., seorang ahli hipnoterapi dan hipnoanestesiologi yang bersertifikat dari New Hamshire, AS. Di Amerika Serika. Marie Mongan telah mematenkan nama Hypnobirthing ® yang akhirnya digunakan banyak orang diseluruh dunia. Di Indonesia, salah satu bukunya telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP), yang berjudul, hypnobirthing The Mongan Method : Metode Melahirkan secara Aman, Mudah, dan Nyaman (2007).


Metode Hypnobirthing ® Michelle Leclaire
Michelle Leclaire O’Neil, Ph.D., R. N. adalah ibu dari satu anak, yang mulai mengembangkan metode Hypnobirthing ® pada tahun 1987. Ia adalah orang yang mengemukakan hubungan antara pikiran dan tubuh (mind and body) dengan kesuburan (fertility), kehamilan, kelahiran premature, dan depresi pasca-persalinan atau postpartum depression.
Leclaire juga seorang perawat andal dan telah mengantungi sertifikat konsultan program pasca-persalinan dari Deepak Chopra. Ia juga memiliki pusat pengobatan  “mind and body”  di Pacific Palisades, California, Amerika Serikat. 

Di pusat pengobatan ini, ia menyediakan program pelatihan Hypnobirthing ® untuk para ibu hamil maupun praktisi hypnosis yang ingin mendapatkan sertifikat mengajar. Misi Leclaire dalam pelatihan Hypnobirthing ® adalah “Bringing Baby to the World, One Baby at a Time” (Membawa kedamaian ke Dunia, Satu bayi Setiap Kali). Menurut Leclaire, hypnosis adalah salah satu metode pendekatan kejiwaan yang memberi kita kesempatan untuk berkonsentrasi, berfokus, rileks, sekaligus tetap sadar sepenuhnya.


Metode Hypnobirthing ® di Indonesia
Di Indonesia, seorang Ibu bernama Lanny Kuswandi, mengembangkan metode relaksasi Hypnobirthing. Lanny Kuswandi memiliki latar belakang bidan. Ia lulus dari sekolah kebidanan St. Carolus pada 1978. Guna memperdalam Hypnotheraphy, Lanny belajar dari beberapa ahli, termasuk dari dr. Erwin Kusuma, Sp.KJ. Lanny juga mempelajari Hypnobirthing® melalui Peter Jackson di Australia.

Menurut Lanny, seharusnya persalinan yang normal itu alami dan berjalan lancar. Akan tetapi, adanya faktor kecemasan ibu membuat persalinan yang seharusnya lancar ini, terhambat. Dengan terbiasanya ibu melakukan relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka sehingga ibu tidak akan terlalu lelah saat melahirkan, dan terbantu dalam proses bersalin.

Di atas adalah penjelasan umum tentang Hypnobirthing ® dan tokoh yang ada di baliknya. Untuk informasi lebih dalam, dianjurkan untuk langsung membaca bukunya. Sekarang aku akan menuliskan pengalamanku ber-Hypnobirthing.

Secara umum, aku hanya menerapkan ‘sebagian‘  saja, dari teknik relaksasi Hypnobirthing. Begitupun, sudah terasa manfaatnya. Berikut  kuuraikan satu persatu, ya.


1. Berdoa
Doa adalah koentji dari setiap aktivitas kita. Sebelum ber-hypnobirthing, mari berdoa sesuai keyakinan kita. Semoga Tuhan memberi kelancaran hamil dan persalinan sesuai harapan kita. Semoga suami juga mendukung kita selama kehamilan, anak keberapapun itu. Kan dia yang buat hamil, kok dia gak dukung, bisa gawat!


2. Kalimat afirmasi positif.
Kalimat afirmasi positif adalah kalimat sugesti pada diri sendiri, untuk berpikir positif. Kalimat ini bisa disesuaikan dengan harapan kita. Misalnya, “Aku bahagia dengan kehamilan ini, bayiku sehat, aku bisa melahirkan secara normal dengan mudah dan alami.”
Sejak hamil dua bulan, aku mulai mempraktekkan teknik relaksasi menjelang tidur menggunakan kalimat afirmasi positif.

Sangat dianjurkan untuk berdoa sebelum memulai kalimat afirmasi positif.  Kalimat ini diucapkan berulang-ulang secara perlahan, dalam, tenang, dan rileks, sampai kita tidur dalam mengingat ucapan itu. Bisa satu kata dalam satu tarikan atau hembusan napas panjang. 

Saat mengucapkannya, ambillah posisi tidur yang kita suka. Hadap kiri, kanan, atau terlentang, senyaman kita. Kalimat afirmasi ini, berguna untuk mengajak alam bawah sadar, bekerja sama guna mencapai tujuan kita.  Alam bawah sadar, adalah yang mengatur pergerakan usus, kedipan mata, aliran darah, detak jantung kita, dan masih banyak lagi. Alam bawah sadar ini bekerja otomatis dalam tubuh kita. Tapi bisa kita pengaruhi, jika kita berlatih sugesti. Disinilah pentingnya kalimat afirmasi positif.

Oh ya, kalimat afirmasi jangan mengandung kata ‘tidak’ ya?  Karena aku pernah baca di buku ‘The Secret’ yang ditulis oleh Rhonda Byrne, kalau kalimat afirmasi mengandung kata tidak, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya anda berkata: Aku tidak akan terlambat sampai di kantor. Yang  akan terjadi adalah:  Aku terlambat sampai di kantor. Begitu pula jika kalimat afirmasi anda adalah : Aku tidak akan melahirkan bayi dengan SC. Kemungkinan besar terjadi adalah:  Aku melahirkan secara SC.  

Jadi, kalimat afirmasi positif, berisi kalimat harapan kita. Bisa diucapkan kapanpun, dimanapun, tidak hanya menjelang tidur. Misalnya ketika di perjalanan menuju kantor, setelah sholat, saat menunggu antrian ke dokter, sambil beberes, apalagi waktu santai di rumah.

3. Menerima Rasa Sakit. 
Menerima rasa sakit ini  disebut juga dengan tawakal. Menerima takdir yang Allah tetapkan bahwa hamil itu memang sakit. Sakit yang enak, eh!
 
Rasa sakit selama hamil, apakah itu mual, muntah, tubuh yang berat, pusing, susah makan, susah tidur, mudah lelah, sensitif, perut tegang, dan masih banyak lagi, maka filosofinya, sakit itu diterima, jangan ditahan. Setelah menikah lalu hamil, maka rasa sakit adalah hal yang niscaya ada, sudah takdir Tuhan. Akan dilalui setiap ibu hamil sampai bayinya lahir. Mau kita jungkir balik melawannya, namanya takdir Tuhan, sakit ya tetap sakit. 

Contohnya jika kita jatuh saat berlari kencang dan lutut kita berdarah. Kalau kita terima, maka rasa sakit di lutut yang harusnya berada di poin enam, bisa turun ke angka empat. Sebaliknya jika kita tahan, maka rasa sakit yang tadinya di poin enam, bisa naik ke angka delapan. Aku berusaha meresapi filosofi menerima ini, dengan cara, mengucapkan kata-kata, “Ini mudah (sambil menarik napas dalam), ini alami (sambil menghembuskan nafas pelan),” setiap muncul rasa tidak nyaman selama hamil dan proses bersalin. Aku juga mengucapkan kata-kata: ri (tarik napas dalam), leks (sambil menghembuskan napas pelan). Aku juga mengucapkan, "Aku terima ya Allah, rasa sakit yang menyertai kehamilan ini. Semoga lancar sampai akhirnya."

Ah masa segitunya? Iya. Memang segitunya. Karena aku tipe wanita yang kalau hamil, mendadak lemas, lesu, sampai hari H. Dulu itu suka iri sama orang yang hamil tetap jadi wonderwoman, bisa kesana kemari, bisa puasa full, mandiri, bisa masak. Beda banget sama aku. Tapi kembali lagi, tiap orang beda-beda. Nah, menerima diri sendiri apa adanya adalah bagian penting dari Hypnobirthing. 

Para suami dan calon suami juga perlu tahu hal ini. Jangan berharap banyak pada calon ibu yang sedang hamil apalagi itu kehamilan pertama yang notabene kita tak tahu apa-apa. Tapi tetap ya, walalupun badan lemas, tetap mandi minimal sekali sehari. Tetap bergerak sebisanya. Sholat kalau tidak bisa berdiri, masih bisa sambil duduk.

Pengalaman pertamaku ber-hypnobirthing, melahirkan normal diinduksi,  Alhamdulillah bisa melahirkan dua jam setelah datang ke rumah sakit. Tenagaku tidak terkuras. Bisa makan nasi, satu jam setelah melahirkan. Tidak ada pendarahan hebat, semua terkendali, nyaris tanpa rasa sakit. Alhamdulillah semua karena kuasa Allah.

Seorang kerabat yang juga nakes berkata, persalinanku cepat, karena aku diinduksi waktu sudah bukaan satu. Aku sempat bertanya langsung pada dua orang pasien dari dokter yang sama, waktu diinduksi juga mulai bukaan satu, setelah berusaha melahirkan normal antara 6-8 jam, akhirnya  SC.

Itu untuk persalinan normal. Nah, Hypnobirthing sangat bisa juga untuk persalinan SC. Alhamdulillah untuk persalinan keduaku SC. Baca poin 3 yuk.





4. Persalinan SC juga Bisa Hypnobirthing.

Tidak hanya pada persalinan normal, hypnobirthing juga bisa diterapkan sebelum dan setelah operasi SC. Pengalamanku melahirkan anak kedua secara SC, awalnya aku tidak terima.  Waktu dokter menyarankan SC, yang terpikir di kepalaku bukan lagi sakitnya. Tapi omongan orang. Masih muda. Aku rajin jalan pagi. Kok bisa SC? Apalagi sudah bukaan tujuh dan aku merasa kuat,. Tidak ada jeritanku di ruang bersalin. Aku biasa. Memang aku sakit, tapi based on persalinan pertama ke kedua, ini masih sama. 

Sayangnya angka bukaan tujuh, tetaplah tujuh dari tengah malam ke subuh. Sementara denyut jantung bayiku melemah. Atas saran dokter, juga persetujuanku dan suami, akhirnya perutku dibelah. Rasanya gimanaa gitu. Ada semacam rasa, mengapa aku selemah ini?

Tapi kuingat poin utama Hypnobirthing, selalu berdoa, tenang dan menerima. Alhamdulillah operasi berjalan lancar, aku juga cepat pulih. Tidak perlu sedih mendengar komentar orang. Banyak mitos seputar SC yang kalau dipikirkan, selain gak benar, bikin kita tambah sedih. Menerima kenyataan akan membuat ibu lebih cepat sembuh pasca operasi yang pasti memberi dampak positif pada bayi. Sepuluh tahun setelahnya sampai hari ini, aku bersyukur karena menerima saran Ibu dokter untuk SC. Alhamdulillah kami patuh dengan nakes. Alhamdulillah kami selamat. Tidak tahu apa yang terjadi kalau kami berkeras ingin persalinan normal.

Ada yang lebih penting daripada sekedar galau karena SC, yaitu usaha kita memberi ASI eksklusif sebagai hak bayi. Tapi kalau sembuhnya lama bagaimana? Tidak apa-apa. Sembuh pasca SC bukan lomba siapa yang cepat sembuh, dia menang. Kemajuan sekecil apapun disyukuri. Semangat bestieee!

Untuk suami, tolong mendukung sejak istri hamil, sampai melahirkan. Tak mudah membawa dua badan sepanjang hari selama sembilan bulan. Jangankan badan, hormonnya pun berubah. Dia akan menjadi seseorang yang dia sendiri tidak mau begitu. 

Walau orang bilang pasien SC ASI-nya sedikit, selalu ingat itu ‘kata orang’, gak ada teorinya. Kita yang menentukan mau ikut ‘kata orang’, atau mau idealis dan tetap usaha memberi anak ASI eksklusif. Banyak, pasien SC yang sukses ASI eksklusif, tidak masalah ia IRT atau bekerja. Jadikan kita salah satunya.  

Bagi ayah dan bunda, ini bayimu, ini darah dagingmu, mau orang komentar apapun, gak akan ngefek kalau kalian punya sikap. Apalagi kalau kita yakin, berada di jalur yang benar. Tak ada yang perlu disesali. Semakin cepat kita menerima kenyataan SC ini, semakin baik untuk kita.


5. Otot mulut Usahakan rileks.

Bila kontraksi datang dan bukaan terus bertambah, mulut jangan tegang. Karena otot di mulut ada hubungannya dengan otot vagina. Kalau mulut tegang, maka vagina ikut tegang, yang berakibat lambatnya bukaan jalan lahir. 

Perlu diingat, jangan panik ketika kontraksi datang, apalagi bernapas pendek-pendek. Ini cuma di sinetron ikan terbang, bukan di dunia nyata. Kalau kita bernapas pendek-pendek, maka porsi oksigen yang kita hirup akan berkurang. Dampak ikutannya adalah, oksigen yang diterima bayi di dalam rahim, juga berkurang. Lebih fatal lagi, bayi bisa meninggal di dalam perut karena kita sendiri. Kenapa dibilang ceroboh? Karena harusnya tenang, malah panik dengan bernapas pendek-pendek. 
Ini sangat berbahaya. 

Sebaliknya jika ibu tenang dan bernapas teratur, maka bayi akan mendapat cukup oksigen. Sehingga bayi akan mudah untuk mendorong dirinya keluar dan ibu bisa melahirkan lancar. Oh ya, selama proses bersalin, kehadiran suami di samping istri sangat penting. Penting bagi suami untuk tetap tenang, dan mengingatkan istri untuk tenang juga. Istilahnya, hadirmu…menguatkanku. Cieee…cie….! 

Bersebab panduan dari buku juga, sejak hamil muda, aku sudah meminta suami tuk mendampingi di ruang bersalin. Kami juga mencari klinik yang membolehkan suami masuk ke ruang bersalin. Aku meminta suami untuk tenang. Mudah-mudahan karena tenang dan saling menyemangati, persalinan berjalan lancar. Tapi kalau suami tipe orang yang panik, pingsan lihat darah, sudahlah. Suruh dia di luar saja. Kasihan nanti Bu Bidan. Pasien harusnya cuma satu, malah jadi dua, xixixi.

Dalam Hypnobirthing, ada dikenal istilah, rasa takut menyebabkan sakit. Atau rasa sakit menyebabkan takut. Dengan Hypnobirthing, kita bisa mempersiapkan tubuh ibu hamil, menghadapi rasa takut dan rasa sakit, secara bersamaan.  Hingga akhirnya, bisa mencapai harapan persalinan yang nyaman, ibu  dan bayi sehat selamat, Aamiin.


6. Jalan Pagi, Yuk.

Menjelang sebulan persalinan, biasanya ibu hamil dianjurkan jalan pagi. Jalan pagi baik dilakukan baik pasien normal maupun SC. Lho? Iya. Jalan pagi saat udara bersih, akan membuat ibu dan bayi menghirup lebih banyak oksigen sehingga meningkatkan imunitas tubuh. Di poin empat ada dijelaskan, bayi yang menghirup lebih banyak oksigen lewat ibunya, lebih mempunyai tenaga untuk mendorong dirinya keluar dari rahim. Bayi juga lebih sehat. Jadi baik normal atau SC, Tetap butuh jalan pagi. Tingginya kadar oksigen dalam tubuh, juga mempercepat sembuh pasca bersalin.

Tapi ada juga yang bilang, ah aku sudah beberesan rumah, sudah mutar-mutar jalan di pasar atau ke mall,  sudah dihitung jalan pagi. Beda ya Mom. Jalan pagi itu idealnya di udara terbuka. Bukan di ruang tertutup. Juga lebih banyak oksigen di udara terbuka pagi hari. Kalau kata Bu Bidanku dulu, jelang persalinan jangan tidur setelah Subuh. Lebih baik jalan pagi. Walau cuma lima belas menit sehari sudah bagus asalkan rutin. Tidurnya digeser ke siang. #teteptidur.

7. Senam Hamil

Saat ini tersedia banyak media untuk senam hamil. Ada yang offline, ada juga online. Tinggal kita sesuaikan dengan kebutuhan. Aku dulu sempat ikut senam hamil offline. Karena jauh dari rumah, akhirnya aku berhenti. Tapi  online juga banyak, lho. 

Sekarang ada, paket melahirkan di klinik/rumah sakit yang sekaligus dapat senam hamil. Dengan mengikuti senam hamil, teman-teman bisa dapat info seputar kehamilan dan persalinan. Dan senam dengan gerakan yang membantu persalinan, dipandu oleh nakes terlatih.

    
Dari tujuh poin di atas, jujur semangatku tidak selalu on fire . Kadang surut juga. Tapi jika tak bisa melaksanakan semua, minimal setengahnya.  Demikianlah pengalamanku tentang Hypnobirthing. Semoga bermanfaat. Untuk pemahaman yang lebih dalam, teman-teman bisa membaca langsung buku buku terkait.

Ayah Bunda punya pengalaman unik jelang persalinan? Sharing juga yuk. Siapa tahu bisa memberi informasi bermanfaat pada yang lain.

Bekasi, 21 April 2022
Rizka Amita Ridwan
Penulis Buku 'Yes, You Can. Diary ASI Ibu Baru dan Perjuangan Menghadapi Babyblues'

Untuk pemesanan buku bisa WA ke 0877 7564 0471 bisa via sopi.
Harga 30k.
Ongkir maksimal 15k ke seluruh Indonesia yang terjangkau Lion. 
Ongkir Jabodetabek 10k.


Referensi :
  1. Amita, Rizka. 2017. Yes, You Can. Diary ASI Ibu Baru, dan Perjuangan Menghadapi Babyblues., Bitread, 2017.
  2. Andriana, Evariny. 2013. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
  3. Cox, Sue, 2006. Breastfeeding With Confidence. Panduan untuk Belajar Menyusui dengan Percaya Diri. Diterjemahkan oleh Juliska Gracini. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 


           


           

           
       



SHARE 32 comments

Add your comment

  1. Bismillah, ini yang saya harapkan. Ingin lahir normal. Dulu, waktu hamil anak pertama saya malah kepikiran, ah pasti sesar nih. Entah pikiran dari mana, eh kejadian beneran. Semoga yang kedua bisa normal. Hypnobreathing bisa!

    BalasHapus
  2. Aku lagi hamil, nih. Sejak melahirkan pertama kali aku sudah berusaha menerapkan hypnobirthing ini. Meski enggak mudah tapi sangat membantu, alhamdulillah.

    BalasHapus
  3. Benar-benar hebat ya mbak, perjuangan seorang ibu itu. Dan syukurnya skrng proses melahirnya ada banyak cara. Ibu jadi lebih rileks ya mbak dan tidak stress pada saat lahiran

    BalasHapus
  4. Dulu awal divonis harus SC, rasanya berattt sekali menerima. Tapi betul Mba, semakin cepat kita menerima ketetapan dan keadaan, ternyata semuanya lebih mudah dijalani. Tentu didukung dengan terus berlatih memberi afirmasi positif ke diri..

    BalasHapus
  5. waaah, baru tahu mengenai Hypnobirthing nih mbak. Aku kira tadinya Hypnobirthing cuma berlaku untuk lahiran normal, ternyata berlaku juga untuk lahiran SC ya. Besok kl mau lahiran, aku mesti banyak2 cari ilmu nih, salah satunya memahami Hypnobirthing ini. hihi

    BalasHapus
  6. Jadi ingat dulu waktu hamil pengen nyobain hypnobirthing tuh. Dari buku pun bisa belajar ya mbak. Soalnya lihat biaya kursusnya lumayan

    BalasHapus
  7. Penting banget memang menerapkan hypnobirthing ini. SC pun juga harus belajar hypnobirthing ini apalagi dukungan suami dan orang sekitar sangat penting agar mama tetap waras dan ngga baby blues.

    BalasHapus
  8. Belum nikah apalagi melahirkan, tapi baca ini serasa nyiapin bekal buat diri sendiri hihihi. Thank you sharingnya, Mbak :)

    BalasHapus
  9. Masha Allah inspiring sekali pengalamannya, Mbak. Patut memang dijadikan tulisan supaya bermanfaat buat bumil lainnya..

    BalasHapus
  10. Baru tahu ada metode semacam ini. Tapi perempuan makin dimudahkan dan dilancarkan dalam persalinan ya dengan adanya metode ini.

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah aku juga menerapkan metode ini saat kelahiran anak pertamaku. Semoga kita semua para ibu diberikan kesehatan dan kebahagiaan 😍

    BalasHapus
  12. Saya pernah baca buku hypnobirthing ini beberapa tahun lalu, jadi ingin memperaktikkannya jika kelak hamil dan melahirkan, semoga segera.

    BalasHapus
  13. Bagi ibu di daerah, persalinan seperti ini adalah hal baru. Di perkampungan, terbiasa melahirkan sederhana. Maksudnya ya normal dengan bantuan bidan setempat saja. Sekarang lebih banyak metode, semoga bisa bikin para ibu nyaman aman dan selamat ya

    BalasHapus
  14. Metode yang sangat ingin saya coba tapi apa daya banyak faktor membuat saya tidak bisa mencobanya

    BalasHapus
  15. Tulisannya keren Bunda... Terima kasih untuk ulasan dan pesan luar biasa untuk kami yang belum tau gimana rasanya melahirkan tapi ngeri ngebayanginnya

    BalasHapus
  16. barakallah sukses ya mbak bukunya, semoga semakin bermanfaat bagi banyak ibu
    sharing aja, sy lebih nyaman melahirkan di bidan dekat rumah karena koopertaif bidannya dan membuat sy nyaman, pengalaman anak pertama melahirkan di Rumah Sakit, anak ke2 dan ke 3 di bidan

    BalasHapus
  17. Ya Allah,
    Mengenal Metode Hypnobirthing ini sebuah keberkahan banget.
    Temenku kenal Metode Hypnobirthing baru pas anak ke 4. Dan dia cerita, mashaAllah teh Len.. Rasanya beda melahirkan dengan nyaman dan tau ilmunya tuh.. Gak ada sakitnya dibanding melahirkan 3 anak sebelumnya.

    MashaAllah,
    Tabarakallahu...

    BalasHapus
  18. Intinya memang ke arah ketenangan jiwa ketika menghadapi situasi jelang lahiran yaaa.. Memang benar pengalaman melahirkan itu luar biasa. Kalau dibilang enggak sakit sama sekali, kayaknya ya tidak mungkin. Hanya saja pengendalian dari dalam diri kita yang akhirnya bisa menenangkan jiwa dan mengurangi himpitan rasa sakit tadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaya, kak Uniek..
      Seringkali kita belum apa-apa uda merasakan, melahirkan itu sakit dan lain-lain, jadi panik kalau gelombang cinta-nya sudah datang betulan.
      Semoga senantiasa diberikan kemudahan melahirkan dengan cara apapun.

      Hapus
    2. He em, semoga saja para pembaca artikel ini jadi terbantu. Memang dari dalam diri sendiri sih pengondisiannya agar semua smooth.

      Hapus
  19. Alhamdulillah meski hanya sebagian mempraktekkan hypnobreathing tapi merasakan manfaatnya ya Bun..
    Manfaat sekali artikel ini:)

    BalasHapus
  20. Masa saya sudah lewat jauh nih. Jaman dulu belum ada yg ginian. Perkembangan ilmu pengetahuan luar biasa ya.

    BalasHapus
  21. Mbak, keren banget sih bisa mempraktekkan hypnobirthing. Aku dulu baca dan ikut [pelatihannya, tapi pas mau melahirkan beneran tetep jebol juga, pakai teriak-teriak dan ngeluh sakit huhu

    BalasHapus
  22. Sesungguhnya aku baru tahu hypnobirthing setelah lahiran anak pertama. Tapi setelah kubaca poin2nya, sebenarnya sudah kulakukan semua sih.. makanya lahiran anak pertama meski sesar, aku sangat tenang... malah ketawa2 sama dokternya di ruang operasi.. pulihnya juga cepet, meski sempat drama harus tambah darah sebelum pulang karena HB drop.

    Pas lahiran anak kedua malah blas nggak terpakai hypnobirthingnya karena harus lahiran dadakan akibat ketuban pecah dini. Rasanya chaos banget, tapi bersyukur cepet pulih juga..

    BalasHapus
  23. Ulasan artikelnya lengkap banget, apalagi juga pernah mengalami metode hypnobirthing. Aku juga melahirkan belum mengenal metoda ini. Tapi waktu melahirkan engga pake teriak-teriak kok. Banyak tarik napas panjang aja sih. Mengurangi rasa sakit kalau tarik napas panjang...

    BalasHapus
  24. Belum nikah jadi belum pernah melahirkan. Tapi udah beberapa kali jadi teman ibu melahirkan, bahkan melihat mereka melahirkan. Kalau ada metode yang bisa mengurangi sakit kayak gini, bagus banget.

    BalasHapus
  25. Iya, setuju banget KLO Hypnobirthing, Cara Melahirkan dengan Tenang Minim Sakit
    Karena saya dulu juga belajar hypnobirthing ini
    Via daring, dengan bidan Yesi KLO g salah

    BalasHapus
  26. Bagus banget artikelnya Mbak, aku jadi bisa tau tentang metode ini. Terima kasih sharingnya :)

    BalasHapus
  27. Buku “Melahirkan tanpa rasa Sakit, dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing” ini Penting banget ya kak buat Kita, jadi nggak takut lagi melahirkan dengan cara normal ya kak

    BalasHapus
  28. dulu waktu hamil anak pertama dan kedua proses melahirkan ini merupakan salah satu hal yang kutakuti karena ya sakit kan yaa. alhamdulillah sih waktu itu proses melahirkan nggak terlalu lama cuma 2-3 jam saja. memang untuk bisa menjalani proses melahirkan dengan lancar ini kita harus banyak mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental

    BalasHapus
  29. MasyaAllah, dulu belum banyak baca tentang hypnobirthing ini. Ya meskipun, pas lahiran lumayan lama prosesnya tapi alhamdulillah lancar.

    Makasih sharingnya ya, Mbak. Bermanfaat banget

    BalasHapus
  30. Masyaallah, terima kasih sharing-nya, Mbak. Lengkap sekali...

    BalasHapus

Terimakasih telah singgah di rumahami. Mohon tidak meninggalkan link di kolom komentar. Admin menerima endorse dan kerjasama.

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting