Larasatie, When Woman Support Woman

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 28, 2022

Larasatie, When Woman Support Woman

Tanggal 2 Juli 2022 kemarin adalah hari bersejarah bagi pemberdayaan wanita di Indonesia. Sebuah brand perhiasan wanita, Larasatie, meluncurkan sebuah aplikasi online course yang bisa menjadi wadah sharing, networking, friendship woman, support woman. Nama aplikasi itu adalah Sahabat Larasatie Development Program (SLDP).

Benny Wullur: Tips Menjadi Pribadi Luar Biasa

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 27, 2022

 

Benny Wullur: Tips Menjadi Pribadi Luar Biasa 

Kalau orang sukses berasal dari keluarga kaya, itu hal biasa. Tapi orang sukses berasal dari keluarga biasa, maka itu luar biasa. Kali ini Rumahami mau sharing profil seorang ahli hukum, yang di masa kecilnya tidak terlintas jadi ahli hukum. Kok bisa? Mari kita mulai.



  1. Ayah Pensiun, Ibu Jadi Sales Panci.

Lahir di keluarga sederhana, Ayah Benny Wullur bekerja sebagai karyawan biasa.  Waktu Benny Wullur umur sembilan tahun, ayahnya sudah 55 tahun dan sudah pensiun. Akhirnya, sang ibu berusaha membantu perekonomian keluarga dengan menjadi sales buku dan panci. Kondisi ini membuat mereka hidup pas-pasan. Bisa makan tiga kali sehari saja sudah cukup. Makan ayam goreng juga jarang.

Peluang Reseller Modal Terjangkau dari Coco Nico

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 26, 2022

Peluang Reseller Modal Terjangkau dari Coco Nico


Saat ini dunia emak-emak diuji dengan naiknya harga sembako. Mulai dari minyak goreng, bawang, sampai cabe. Tadi pagi waktu Mimin belanja, harga cabe keriting sudah 80 ribu. Harga rawit merah sudah 100 ribu. Kenaikan harga ini berdampak ke rumah tangga. Juga berdampak ke pedagang kuliner. Harga makanan per porsi belum naik, bahan baku sudah naik. Apalagi di Indonesia itu, model konsumennya, 'ga pedas, ga makan'.

Monica Susanto: Passion adalah Syarat Utama Memulai Bisnis Kuliner


Bisnis Kuliner adalah bisnis yang bertahan lama. Sejak dulu sampai sekarang, semua orang butuh makan. Tapi, secara naluri manusia juga butuh aneka  makanan. Apalagi di Indonesia yang menu makanannya adalah perpaduan etnis China, India, dan Melayu.


Karena itu tidak heran banyak bermunculan pengusaha kuliner. Dari pemain lama sampai yang baru. Faktanya, bisnis kuliner juga butuh modal besar. Ada biaya operasional, butuh pegawai, butuh tempat, butuh biaya. Jadi kita harus berhati hati dan brainstorming, sebelum memulai usaha kuliner.  

Monica Susanto : Tips Merintis Usaha Kuliner Setelah Pandemi


Tiga tahun terakhir, banyak usaha kuliner bermunculan. Faktanya, dari sekian banyak yang muncul, hanya sedikit yang berhasil. 

Usaha kuliner merupakan usaha yang everlasting, tidak ada zamannya. Tapi, kita tidak bisa usaha kuliner hanya modal nekad. Walau usaha kuliner 'tidak ada matinya' , kita perlu belajar dari pengalaman orang lain agar kita berhasil. 

Indari mastuti: Jadi Penulis Harus Serius

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 25, 2022

Indari Mastuti : Jadi Penulis Harus Serius


Menjadi penulis adalah salah satu profesi idaman, karena bisa dilakukan kapanpun, dimanapun. Itu teorinya. Prakteknya berbeda. Tidak cukup niat, menulis juga harus serius.


  1. Jadi Penulis harus Serius

Indari Mastuti selaku founder Indscript Creative, perusahaan penyedia layanan copywriting dan nulis buku mengatakan,  banyak sekali dia temui orang yang ingin jadi penulis profesional, tapi tidak serius.

Indari Mastuti: Menulis Bisa Jadi Profesi

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 23, 2022

Indari Mastuti: Menulis Bisa Jadi Profesi


Hari ini Indscript menjadi salah satu perusahaan all in one service copywriting yang ada di Indonesia. Indari Mastuti mendirikan Indscript Creative pada 2007 dengan anggota awal, dirinya sendiri. Tetapi semakin banyak datang tawaran menulis. Karena tidak bisa mengerjakan sendiri, Indari Mastuti merekrut penulis lain.

Bisnis Jalan Terus, Keluarga Terurus.

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 21, 2022


Selamat datang lagi di Rumahami. Kali ini Mimin mau sharing seputar masih seputar bisnis. Adakah Sobat yang berjualan? Offline atau online? Punya berapa aplikasi di Hp? Satu atau banyak? Kalau banyak lalu HP jadi lemot, tos lah. Soalnya sama, wkwkwk.


Selain aplikasi banyak bikin HP lemot, bagi sebagian orang juga "wasting time'. Jangankan calon pembeli, kita sendiri tidak suka banyak aplikasi. Karena aplikasi harus dibuka satu persatu, berakibat kurangnya waktu mengurus keluarga.


"Bisnismu apa? Tribelio, suplemen, atau jualan buku?" tanya seorang teman pada Denny Santoso,  founder Tribelio. Maka Denny Santoso yang juga salah satu pengusaha digital marketing Indonesia, senang sekali menjawabnya. Bahkan jawaban itu dibukukan. Sales ditanya produk, keluar dong jurus marketing-nya, hihihi.


Denny Santoso adalah seorang digital marketer sukses yang sudah membangun bisnisnya sejak 2007. Bermula dari jual suplemen kesehatan bermodal 2,5 juta sampai berlaba puluhan Milyar.

Karena Kulit Sehat adalah Hak Semua Orang

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 18, 2022

A. Tips Cantik ala Korea

Memiliki kulit sehat dan cantik adalah idaman semua orang, laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, cantik saja tidak cukup. Selain cantik, kulit juga harus sehat. Sobat Rumahami, yang suka nonton drakor, apa pernah memperhatikan, kenapa para artis itu, make up-nya tipis? Makin heran lagi, make up tipis kok bisa tampil glowing? Bahkan mereka cukup cukup pakai serum, sunblock, dan lipstik saja, sudah PD keluar rumah. Nah, kalau mau cantik ala Korea bisa kok, yang penting perawatan.

Tribelio Instant Payment, Bikin Jualan Semakin Mudah

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 16, 2022

 

  1. Hambatan Closing

Assalamu'alaikum dan selamat datang di rumahami. Kali ini, Mimin mau sharing seputar cuan ya. Rasanya, tidak ada orang  yang tidak mengenal cuan.


Cuan is closing. Closing is money. Sayangnya closing sering terhambat oleh hal-hal receh seperti :


  1. Chat masuk menanyakan spesifikasi barang, jasa tapi emak sedang sibuk beberes.

  2. Chat masuk menanyakan harga tapi bapak-bapak masih otw perjalanan pulang. 

  3. Chat masuk, sudah setuju membeli, tapi rekening seller dan buyer berbeda bank. 

  4. Chat masuk menanyakan stok, tapi HP lagi dipegang anak.

Tips Kulit Sehat, Awet Muda, dan Cantik ala Korea

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 15, 2022

  1. Apa itu Cantik ala Korea?


Assalamu'alaikum. Apa kabar? Semoga baik-baik saja. Walau harga cabe bawang naik tapi kulit tetap sehat, hati tetap tenang, doa  selalu, ya kan? Hati yang tenang adalah obat. #eaa!


Kali ini rumahami mau sharing perihal kulit sehat dan cantik ala Korea, yang jadi dambaan laki-laki dan perempuan. Kalau sobat rumahami perhatikan di Korea, kenapa artisnya suka pakai make up minimalis? Itu karena kulitnya dirawat jadi sehat dan glowing. Kalau kulit sehat, make up tipis saja sudah cantik. Tidak perlu tebal-tebal yang bikin orang pangling sampai tidak kenal kita. Maksud cantik ala Korea disini adalah, kulit yang sehat dengan make up sewajarnya. 

 

Assalamualaikum, selamat datang lagi di rumahami. Kali ini rumahami mau sharing tipis tipis seputar kulit cantik, glowing, dan sehat.

Emak-Emak Dasterpreneur, Yuk Belajar Keuangan

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 14, 2022

Siapa emak-emak dasterpreneur, yang jualan untung sedikit, langsung beli baju baru, Hp baru, bahkan tas baru? Hayoo ngakuuuu!

#padahal aku juga sih, xixixi.

Mau Tambah Modal Usaha? Ke BPR Mitra Parahyangan Saja!

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 13, 2022

Namanya Nyi Iteung. Ibu muda satu anak,  yang tinggal di Bandung. Sejak pandemi, suami Nyi Iteung, Kang Kabayan dirumahkan secara sepihak oleh kantornya. Dua tahun pandemi,  Nyi Iteung mencoba menambah penghasilan dengan menjual aneka kue buatan sendiri. Suaminya yang belum bekerja jadi kurir pribadi Nyi Iteung. Mereka selain partner tidur, ternyata partner usaha juga, so sweet pokokna!

Yuk Belajar Keuangan, agar Usaha Berkembang Sesuai Harapan.

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 12, 2022

 A. Yuk Belajar Keuangan, agar Usaha Berkembang Sesuai Harapan 

Assalamu'alaikum, selamat datang di rumahami lagi. Kali ini rumahami mau sharing materi 'Belajar Keuangan'. Alhamdulillah hari ini rumahami mengikuti webinar yang diadakan Indscript Creative bersama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mitra Parahyangan, Bandung.



B. Perlukah Belajar Keuangan?

Sobat rumahami, siapa di sini yang pernah mendapat broadcast pinjaman online? Hampir semua orang pernah, ya? Aku juga sering. Broadcast pinjaman online (pinjol) ini tidak kira-kira. Kita tidak kenal siapa dia. Tapi dia jor-joran broadcast. Sekilas pinjaman yang ditawarkan kecil. Namun, jika cicilannya diremehkan lama-lama nilainya membesar. 

Niat awal mengajukan pinjol untuk menambah stok warung. Eh malah untuk membeli HP baru atau motor baru. Cicilan yang semula dua ratus ribu per bulan, membengkak jadi sejuta per bulan. Ujung-ujungnya tambal sulam dengan mengambil pinjol baru untuk menutup pinjol lama. Bahaya, kan? Banyak terjadi, suami istri bisa-bisa cerai karena pinjol ini. Ngeri!


Sobat, kita perlu banget belajar soal pengelolaan keuangan, lho. supaya tidak mengalami kejadian seperti di atas. Apalagi, jika kita adalah pelaku UMKM baru. Modal bisa habis sebelum usaha berkembang. Bagaimana tidak? Ada untung limapuluh ribu rupiah, beli baju. Mendapat untung seratus ribu, beli tas. Kredit seratus juta rupiah dipakai sebagian buat merenovasi rumah.


Kalau kita belajar mengelola Keuangan, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Pemanfaatan kredit yang diajukan, akan dimonitor agar digunakan sesuai kebutuhan. Karena itulah kita tidak dianjurkan mengajukan pinjaman ke pinjol, tapi ke lembaga yang punya izin, sarana, dan pendampingan kredit,  seperti BPR Mitra Parahyangan Bandung. 



C. Apakah BPR Mitra Parahyangan?


BPR Mitra Parahyangan adalah salah satu BPR di Bandung yang sudah berdiri sejak 1991 dan mempunyai program kredit produktif bagi UMKM. 



Apa saja produk dari Bank Perkreditan Rakyat  Mitra Parahyangan? 

  1. Tabungan Mitra;

  2. Tabungan Parahyangan;

  3. Deposito Berjangka;

  4. Kredit Modal Kerja dan Investasi;

  5. Kredit Serba Guna;

  6. Kredit Kepemilikan Rumah;

  7. Kredit Kendaraan Bermotor;

  8. Kredit Pembiayaan Haji;

  9. Kredit Konsumtif Karyawan.



BPR Mitra Parahyangan punya visi menjadi BPR yang besar dan  kuat di Jawa Barat. Misinya adalah mensejahterakan para stakeholder, termasuk owner, karyawan, nasabah, dan debitur melalui tata kelola perbankan yang berprinsip kehati-hatian.




Menurut Toni Muliadi selaku Direktur Utama BPR Mitra Parahyangan, dilihat dari omzetnya, UMKM ada 3 jenis, yaitu : 


  • Mikro, jika omzet setahun di bawah 2 Milyar rupiah;

  • Kecil, jika omzet setahun 2-15 milyar rupiah;

  • Menengah, jika omzet setahun lebih dari 15 milyar rupiah.



D. Bisakah Membangun Usaha dari Utang?


Secara umum, jangan membangun usaha dari utang. Namun, ada pengecualian jika yang digunakan adalah utang produktif. Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk menambah pendapatan, misalnya untuk usaha. 


Di Indonesia, ada beberapa nama besar yang pernah membangun usaha dari hutang produktif., misalnya :


  1. Ciputra dengan bisnis propertinya;

  2. William Tanuwijaya selaku owner Tokopedia;

  3. Bob Sadino dengan bisnis sayur, telur, dan supermarket;

  4. Nadiem Makarim dengan Gojek; dan

  5. Gibran Rakabuming Raka, dengan usaha katering Chili Pari.


Jadi, membangun usaha dari utang produktif bisa banget asal anggarannya dicatat dengan baik dan manajemen keuangannya diperbaiki. 


Secara umum, masalah UMKM di Indonesia adalah lemahnya manajemen keuangan. Di sinilah peran BPR Mitra Parahyangan, yaitu melakukan pendampingan dan memberi edukasi kepada nasabahnya, dan mengawal dana yang dipinjamkan supaya digunakan sesuai peruntukan yang bersifat produktif. 


BPR Mitra Parahyangan sendiri fokus ke usaha mikro. Hal ini related dengan range kredit produktif yang diberikan, yaitu 50-300 juta rupiah. Ada pun penjelasannya sebagai berikut:

  • Pinjaman maksimal 50 juta rupiah diberikan jika calon nasabah punya usaha yang berjalan dengan baik. Pinjaman ini tidak perlu jaminan. 

  • Pinjaman di atas 50 juta rupiah hingga 300 juta rupiah harus disertai jaminan, misalnya surat tanah, rumah, dan deposito.


Untuk para ibu yang saat ini membutuhkan modal sekaligus pendampingan dan berdomisili di Jawa Barat bisa mengajukan kredit produktif ke PT BPR Mitra Parahyangan dengan syarat :

  1. Mempunyai usaha berjalan; 

  2. Ada kebutuhan, omsetnya  meningkat. pasar mulai jelas, dan membutuhkan modal tambahan;

  3. Fotokopi KTP, KK, NPWP, dan surat pendukung lainnya; dan

  4. Data jaminan, misalnya surat rumah, kendaraan, tanah, atau deposito. 


Syaratnya hampir sama dengan pengajuan kredit produktif pada umumnya. Yang perlu diingat, pengajuan kredit produktif harus sesuai kebutuhan. Tahan diri sejenak saat masih merintis usaha, tetapi bukan berarti hemat yang berlebihan. Ukur juga kemampuan untuk membayar cicilan agar tidak menyesal di hari kemudian.


Dengan berdoa, mencatat pengeluaran dan pemasukan secara teratur, belajar keuangan, dan mengikuti pendampingan usaha UMKM dari pihak yang kompeten,  insyaallah, usaha kita berkembang. Kebayang, kan, kalau usaha berkembang? Keluarga pun ikut senang. 























Siap Naik Omzet? Jangan LOBA TEUING ALASAN!

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 12, 2022

 


  1. Apa yang dirasakan bila lihat temanmu sukses?


Hari ini lewat di beranda Facebook-ku. Kisah seseorang yang tak pernah bertemu, cuma kenal dari dunia maya, tapi dia kerap membagikan hasil-hasil pencapaian jualan online yang dia bisa. 

Katanya dia sudah melunasi KPR rumahnya dari jualan online. Duh…jadi ingat diri sendiri. Nular….nular!


Pernahkah teman-teman merasa begitu? Lihat orang kok berhasil semua? Cuma aku yang belum. Promo sudah.  Posting sudah. Tapi gitu gitu aja. Rasanya aku sudah maksimal. 


Benar sudah maksimal? Kalau usaha maksimal harusnya hasilnya juga maksimal, kan? Tapi kalau minimal, berarti apa coba?


Ternyata ada yang membedakan antara kita dan dia yang lewat di beranda kita itu. Pasti effort dia lebih besar dari kita. Karena usaha sejalan dengan hasil. Kalau effort kita kecil, jangan heran kalau hasilnya juga kecil.


Siapa yang mau omzet naik? Mau sukses seperti orang-orang? Semua pasti jawab iya. Nah, ada ni, kelas Bisnis dari Indscript Creative yang bisa kamu jajal buat belajar naikin omzet dari WhatsApp.



  1. Kenapa WhatsApp? 

Hari ini ada sekitar delapan puluh juta pengguna WhatsApp di Indonesia. Maka  WhatsApp bisa jadi alat jualan, terkhusus untuk naikkan omzet Kalau sudah begitu, cocok banget buat kita ikut kelas bisnis Naik Omset di WhatsApp (NOW), dari Indscript Creative.


Ada satu fenomena menarik, kata Teh Indari Mastuti. Seorang temannya yang juga trainer wanita berkata, "Aku ga mau deh, ngajarin ibu-ibu lagi." Tentu Teh Indari heran. Kenapa?

Ternyata jawaban temannya adalah, "Ibu-ibu itu banyak alasan. Beda kalau ngisi training bapak-bapak." Ibu-ibu itu, loba teuing alasan.


Kok dirasa-rasa, benar ya? Tapi kayaknya sobat rumahami, tidak begitu kan? Loba teuing alasan ini adalah penyakit. Mau jadi apapun kita, ga akan bisa sukses  kalau kita 'loba teuing' alasan. Apa saja yang membuat ibu-ibu jadi 'loba teuing alasan?"


  1. Punya anak bayi.

Mengurus anak bayi itu butuh waktu lebih. Apalagi kalau kita merantau tanpa ART. Benar-benar semua dikerjakan sendiri. Tapi, coba kita lihat lagi. Apa benar kita sama sekali tidak punya waktu? Pasti ada sehari kita kosong 1-2 jam yang dipakai untuk main sosmed, kan? Nah bagaimana kalau waktu yang luang itu kita pakai untuk belajar?

Bagaimana kalau si bayi yang semula kita jadikan alasan mundur, justru kita jadikan untuk maju?

"Bismillah. Mama mau ikut belajar di kelas Naikin Omzet di WhatsApp, Nak. Kamu yang tenang, ya. Semoga Mama bisa benaran naik omzet biar bisa bantu-bantu keuangan kita, beli susu, beli beras, syukur syukur bisa naik haji, Nak."



  1. Beresan, cucian, dan setrika (sepaket, xixixi).


Mengurus rumah itu menyita waktu. Rumah yang bersih memang nyaman. Tapi bukan berarti kita seharian urus rumah, kan? Kita juga perlu waktu untuk upgrade skill kita. 


Perihal cucian dan setrikaan, ada tips ni, supaya ga menumpuk. Yang disetrika hanya baju kerja dan baju keluar rumah. Sedangkan baju rumah dilipat. Ga kelihatan mah, itu baju kalau dilipat. Kusut kusut sedikit, gakpapa. Asal jangan kusut banyak. 


Tapi, kalau memang ada dana lebih, urusan beberes dan cuci setrika ini serahkan ke orang saja. Karena kita bukan wonderwoman yang bisa melakukan semua sendiri. 


  1. Jika mengurus keluarga memang menyita waktu hingga membuat kita tidak bisa belajar. Bagaimana kalau mindset-nya kita ubah, justru keluarga adalah alasan kita mau belajar? Kalau omzet naik, toh yang paling merasakan manfaatnya adalah keluarga kita juga.

      

     So, ikutan kelas NOW yuk! 



       C. Apa itu NOW?

Kelas NOW adalah kelas bisnis dari Indscript Creative, untuk Naik Omzet di Whatsapp dengan 10 materi selama 10 hari. Media pembelajarannya pakai telegram dan Whatsapp. 


FYI, kelas ini berbayar. Tapi gakpapa masih terjangkau. Investasi leher ke atas itu tidak pernah rugi.


Lalu apa saja yang dipelajari di kelas NOW? Mari kita lihat ya? 


  1. Pengenalan WhatsApp

  2. Mengubah Traffic di Social Media jadi database super HOT melalui landing page Tribelio dan bitly WhatsApp yang super seru.

  3. Klasifikasi database WhatsApp yang bikin anti gagap komunikasi.

  4. Refresh database dengan konten yang gregetan.

  5. Broadcast awal untuk menyaring dari cold market jadi hot prospek.

  6. Edukasi kepada hot prospek tanpa bikin mereka jengkel.

  7. Content jualan melalui broadcast WhatsApp yang bikin closing gila-gilaan.

  8. Membuat grup WhatsApp edukasi dan sumber inspirasi member.

  9. Membuat penawaran dan banjir closing di grup Whatsapp.

  10. Membuat story Whatsapp dan reply story' WhatsApp yang powerfull.


Dan siapa saja yang butuh kelas bisnis NOW ini?




Siap naik omzet? Ayo ikut kelas NOW sekarang juga! Jangan loba teuing alasan!






Yuk Upgrade Skill di Kelas Bisnis NOW Indscript!

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 11, 2022

Akhir-akhir ini, dunia perdapuran gempar dengan kenaikan harga cabe bawang. Dulu beli lima ribu dapat banyak. Sekarang lima ribu dapat sedikit. Belum harga minyak goreng, sembako, listrik, SPP anak, dan berbagai kebutuhan lainnya. 


Kalau berharap sembako turun, sepertinya masih sulit. Maka mulailah ibu-ibu kepikiran untuk jualan online. Kali aja bisa nambah nambah buat jajan anak ya kan? Posting sudah, promo sudah, tapi kok, hasilnya gitu-gitu aja? 


Itu tandanya kamu perlu ikut kelas bisnis Indscript, yaitu kelas NOW (Naikin Omzet di WhatsApp).


Apa itu kelas NOW?

Kelas NOW adalah kelas bisnis dari Indscript Creative, untuk Naik Omzet di Whatsapp dengan 10 materi selama 10 hari. Media pembelajarannya pakai Telegram dan WhatsApp. 



Apa itu Indscript Creative?

Indscript Creative dengan pendiri Teteh Indari Mastuti, hadir sebagai wadah perempuan, khususnya bagi Ibu Rumah Tangga yang ingin menjadi penulis dan atau pebisnis. Sejak tahun 2007, hadir dengan menjadi agen naskah yaitu menjadi “jembatan” antara penulis dengan penerbit untuk menerbitkan naskah menjadi buku. Seiring dengan kebutuhan konsumen, maka kini Indscript Creative berkembang menjadi Indscript Copywriting dan Indscript Training Center (indscriptcreative.com).


Organisasi yang berdiri dari 2007 dan alhamdulillah masih ada sampai sekarang, tentu punya kelebihan. Bisa jadi wadah yang tepat untuk upgrade skill kita. 


Indscript Creative punya concern pada ibu ibu yang ingin maju. Bayangkan kalau omset naik, uangnya bisa kita pakai buat macam-macam. 



Peserta Kelas NOW

Jadi siapa saja yang bisa ikut kelas NOW? 

  1. Semua pebisnis online pemula maupun yang sedang merintis dan mengaku 'gaptek' tapi ingin naik omzet.

  2. Produsen

  3. Distributor

  4. Agen

  5. Pelaku MLM

  6. Reseller

  7. Penulis yang gencar jualan buku. 


Poin 7 itu beneran? Penulis ya nulis aja? Kenapa harus ikut kelas Naikin Omset dari WhatsApp? 


Jadi teman-teman, kita menulis itu butuh waktu, data, lari-lari di antara cucian, wajan, dan PR anak-anak, masak kesibukan kita menulis ini, cuma dihargai sekedarnya? 


Kita nulis buku semisal antologi, atau buku solo. Harusnya mulai memikirkan sisi bisnisnya juga. Buku itu hadir bukan untuk nyenengin perasaan kita saja. Tetapi buat kebutuhan ekonomi kita juga. 



Pola Belajar di Kelas NOW

Kalau dilihat dari pola belajarnya, seru juga ya? Apalagi di kelas bisnis NOW teman-teman akan belajar buat landing page Tribelio, buat konten, dan buat bitly WhatsApp. 


Teman-teman juga diajarkan buat kolam grup WA yang enggak bosenin dan menginspirasi. Bagaimana caranya? Ikut kelas aja.


Akan tetapi, aku tidak sempat, Teh. Ada anak, ada cucian, urusan rumah, urusan kerja, itu sudah menyita waktu banget.


Jadi teman-teman. Mau omzet naik, mau bantu perekonomian keluarga, itu memang butuh usaha lebih. Selama ini kita sudah usaha tapi belum berhasil. Tandanya usaha kita harus diperbesar. Kalau kata Teh Indari, malasnya dibuang! Jangan jadi orang yang banyak alasan!


Tapi Teh, aku ini cuma remahan rengginang! Lho. Kita  selamanya adi remahan rengginang kalau kita sendiri menganggap diri sendiri, remahan rengginang. Coba bayangkan kalau kita ini ceceran berlian, pasti lain ceritanya!


Oh ya teman-teman, di NOW, teman-teman sekaligus melatih mental. Udah niat mau ikut, sok atuh daftar. Ketika ada kelas bisnis yang bisa bikin emak-emak naikin skill dari rumah, ikut saja!


Yakin deh, tidak ada kesempatan datang dua kali. Lihat ini sebagai kesempatan berkembang. Minta izin suami dulu. Toh kalau self skill kita meningkat, keluarga ikut merasakan manfaatnya. 







Siapa yang Mau Naik Omzet di Whatsapp? Yuk!

in , by Rizka Amita Ridwan, Juli 11, 2022




Siapa disini yang merasa butuh uang untuk membantu perekonomian keluarga? Siapa disini emak-emak yang ingin omzetnya naik? Supaya bisa bantu keluarga? Bantu suami beli rumah? Biaya sekolah anak? Sedekah ke orang terdekat? Tentu banyak yang mau.
Closing banyak, cuan banyak, bisa sedekah lebih banyak.

Saya sudah sering posting, Teh. Saya sudah sering promo di medsos. Namun masih gitu-gitu aja. Kalau begitu, tandanya usahanya kurang efforts. Bagaimana kalau sobat rumah ami diberitahu, ada cara lain buat menambah closing



A. KELAS NOW (NAIK OMZET DI WHATSAPP)

NOW adalah salah satu kelas dari Indscript untuk emak-emak yang ingin menaikkan omzet dari WhatsApp. Kelas ini berlangsung sepuluh hari yang berlangsung sistematis. 


Hari ini semua orang punya Whatsapp. Maka, kita bisa memakai Whatsapp untuk menaikkan omzet. 


Ah, paling caranya itu-itu saja. Broadcast banyak-banyak, kan? Apalagi ini berbayar. Enggaklah. Aku cari yang gratis aja! Pasti muncul komentar begini.


Beda ya, Mom. Kelas gratis dan berbayar itu beda. Di kelas gratis, kita harus cari referensi sendiri lagi. Di kelas berbayar, semua materi sudah disediakan dan kita tidak perlu trial error  lagi. 


Lalu, kalau gitu aku duduk manis ikutin kelas selama sepuluh hari, habis kelas, langsung omzet naik dong?


A BIG NO untuk pertanyaan ini ya, Mom. Mengikuti kelas Bisnis Naikin Omzet di Whatsapp, kita tetap ada tugas, ada deadline, sambil latihan mental juga. Dengan menduplikasi pola yang ada di kelas NOW ke jualan kita, diharapkan usaha kita semakin besar hingga closing semakin banyak.  


Karena closing itu berbanding lurus dengan usaha yang kita keluarkan. Tidak ada usaha dikit tapi omzet besar. Kalau usahamu dikit, tapi mau hasil besar. Percaya deh, kamu itu sedang mimpi (tak) indah, xixixi.


Lalu apa saja yang dipelajari di kelas NOW? Mari kita lihat ya? 


  1. Pengenalan WhatsApp

  2. Mengubah Traffic di Social Media jadi database super hot melalui landing page Tribelio dan bitly WhatsApp yang super seru.

  3. Klasifikasi Database WhatsApp yang bikin anti gagap komunikasi.

  4. Refresh database dengan konten yang gregetan

  5. Broadcast awal untuk menyaring dari cold market jadi hot prospek.

  6. Edukasi kepada hot prospek tanpa bikin mereka jengkel.

  7. Content jualan melalui broadcast WhatsApp yang bikin closing gila-gilaan.

  8. Membuat grup WhatsApp edukasi dan sumber inspirasi member.

  9. Membuat penawaran dan banjir closing di grup WhatsApp.

  10. Membuat story WhatsApp dan reply story' whatsApp yang powerfull.


List materi di atas bikin kepo ya kan? Ternyata ada caranya kalau mau naik omset, enggak ujug-ujug naik. Berdoa, berproses, bertahap, sabar ya, kan?


Ada satu hal penting yang digarisbawahi Teh Indari perihal kelas NOW. Seorang temannya yang juga wanita pernah berkata, paling enggak mau ngajarin wanita. Alasannya, karena wanita itu suka banyak alasan. Beda banget kalau ngajarin bapak-bapak. Iya juga sih, eh. 


Wanita memang punya segudang kesibukan. Pekerjaan rumah yang tidak habis-habis. Belum kalau punya bayi. Belum kalau kerja. Rasanya tidak mungkin mendapat usaha ekstra. Mau ngerjain ini itu kadang suka habis waktu. Lelah hayati.


Tapi, sebenarnya kita punya mimpi, kan? Jangan kesibukan kita di rumah menjadi alasan untuk mengejar mimpi. Coba cek lagi manajemen waktu kita. Kalau kita punya dua jam sehari buat scrolling medsos dan Shopee, tandanya kita punya waktu luang yang bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna.


Kalau kata Teh Indari, syarat emak-emak mau maju itu, cukup satu aja. Buang malasnya. Jangan jadikan alasan! Toh naik omzet kalau closing-an banyak, yang paling untung itu ya, kita sendiri! Bisa bantu suami, orang tua, dan sedekah.



B. SIAPA SAJA YANG BUTUH KELAS NOW?



Jadi, kelas ini direkomendasikan untuk kita semua, mulai dari produsen, distributor, emak-emak yang jualan online, sampai penulis yang gencar jualan buku.


Penulis? Tidak salah? Enggak dong! Kita capek nulis rugi waktu, jangan cuma simpan untuk diri sendiri. Keahlian kita ini juga harus menghasilkan ya, kan? 


Mau naik omzet? Ikut kelas bisnis NOW Indscript, yuk!






© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting