Monica Susanto: Passion adalah Syarat Utama Memulai Bisnis Kuliner


Bisnis Kuliner adalah bisnis yang bertahan lama. Sejak dulu sampai sekarang, semua orang butuh makan. Tapi, secara naluri manusia juga butuh aneka  makanan. Apalagi di Indonesia yang menu makanannya adalah perpaduan etnis China, India, dan Melayu.


Karena itu tidak heran banyak bermunculan pengusaha kuliner. Dari pemain lama sampai yang baru. Faktanya, bisnis kuliner juga butuh modal besar. Ada biaya operasional, butuh pegawai, butuh tempat, butuh biaya. Jadi kita harus berhati hati dan brainstorming, sebelum memulai usaha kuliner.  


Kali ini, mimin rumah ami mau sharing tips memulai usaha kuliner, bersama Monica Susanto, seorang enterpreneur lulusan hongkong yang punya beberapa kanal bisnis sejak 2017



  1. Kultur Enterpreneur dalam Keluarga.

Monica Susanto terlahir dari keluarga enterpreneur. Ayahnya memiliki peternakan ayam berusia 30 tahun,  di Cianjur. 


Terbiasa mandiri dan berjiwa enterpreneur, Monica mengajukan ke ayahnya, agar ia ikut berjualan telur dalam kemasan, dengan brand Eggcelent.



Eggcelent adalah telur dengan kandungan omega tinggi, dimana pakannya 100% nabati. Jadi, telur omega Eggcelent dijamin asli dan bergizi karena sudah melewati uji lab . Adapun kandungan telur Eggcelent adalah:


  • Tinggi vitamin A, D3,  dan E

  • Rendah Kolesterol

  • Bebas Bakteri Salmonella.


Untuk lebih jelasnya teman-teman bisa lihat di IG @eggcelent.bdg



  1. Perjalanan Bisnis Kuliner Monica Susanto


Monica Susanto memulai usaha kuliner sejak 2017 sampai sekarang.  Dimulai dari usaha resto dengan brand 'Tiny Dumpling'.

Tapi usaha resto ini berumur pendek karena saat itu Monica masih berpikir, 'apa yang dia suka, dia jual'. Monica belum sampai di tahap,  'apa yang konsumen suka, kita jual'.


Tiny Dumpling akhirnya tutup menyisakan kerugian tujuh ratus juta rupiah. Tapi ini tidak menyurutkan semangatnya untuk kembali membuka usaha resto, setahun kemudian dengan nama, Halo Hong Kong Cafe. 


Resto non halal food ini terletak di Jl. Terusan Prof. Dr. Sutami Kav. 2, Sukarasa, Sukasari, Bandung, Jawa Barat. Halo Hong Kong Cafe juga punya cabang di Kotabaru, Parahyangan. 


Merintis Halo Hong Kong Cafe, Monica berusaha mengambil pelajaran dari bisnis sebelumnya, supaya stabil. Gak mau dong, bangkrut dua kali.


Selain Halo Hong Kong Cafe, ada juga usaha lain Monica Susanto yang sekarang berjalan. Yaitu minuman sari kelapa Coco 

Nico.


Minuman kaleng  identik dengan soda dan biasanya tidak sehat. Mimin termasuk orang yang jaga jarak dengan minuman kaleng, seminggu cukup sekali. Tapi, ada juga lho, minuman kaleng yang sehat. Namanya Coco Nico. 


Coco Nico adalah minuman sari kelapa utuh, dibuat dari air dan daging kelapa. Airnya diolah menjadi nata de coco lalu dicampur lagi ke dalam Coco Nico, menggunakan mesin canggih berteknologi vakum, tanpa pengawet, uji lab, dan higienis. Karena itu, Coco Nico tahan di suhu ruang selama 18 bulan. Jadi buat Ayah Bunda yang tidak punya kulkas, aman banget minum Coco Nico. 


Coco Nico sudah BPOM, SNI, ISO, Certified Indonesian's Pride, dan Halal. 





Jadi kita tidak perlu khawatir lagi, karena sudah ada minuman kaleng yang sehat. Dengan kelapa yang mengandung Kalium, Coco Nico bagus untuk :

  • Kulit

  • Pencernaan

  • Peredaran Darah

  • Bumil dan Busui

Sehat untuk semua umur mulai balita sampai orang tua.

Dengan segudang manfaat bisa banget buat nyetok Coco nico di rumah. 


Oh ya, Coco Nico sedang membuka peluang usaha reseller modal terjangkau. Cukup beli 5 dus Coco Nico kamu dapat potongan harga sampai 25 %. Kabar baiknya adalah, hanya boleh satu reseller di satu kecamatan jadi peluang cuan-nya lebih besar. 



C. Tips dari Owner Coco Nico untuk Mulai Bisnis Kuliner

Memiliki tiga brand bisnis kuliner paralel yaitu Halo Hong Kong Cafe, Eggcelent, dan Coco Nico,  Monica Susanto senang berbagi tips memulai usaha kuliner. Mari kita simak satu persatu.


  1. Job = Passion

Monica memulai bisnis kuliner karena kesukaannya pada makanan. Ia juga suka dengan jajanan. Bagi Monica, jajanan adalah 'Comfort Food' yang mengingatkannya pada masa-masa sekolah. 

Jatuh bangun di Tiny Dumpling tidak membuat Monica Susanto mundur. Itu karena passion Monica. Walau sulit tetap di jalur kuliner.


  1. Abaikan komentar toxic

Di 2018 saat Monica Susanto me re-brand Tiny Dumpling menjadi Halo Hongkong Cafe, ada saja komentar negatif. Komentar itu antara lain : 

  • Saya keracunan makanan di Tiny Dumpling

  • Saya yakin kamu akan bangkrut.

  • Kamu tidak akan berhasil.

           

  Monica sempat down akibat komentar-komentar tersebut. Tapi Monica sadar tak ada gunanya menuruti komentar toxic. Ia memilih bangkit, adaptasi, dan inovasi. 


  1. Fokus di kualitas

Sebagai seseorang yang perfeksionis, Monica berusaha agar ragam menu di Halo Hong Kong Cafe adalah makanan dengan citarasa lezat. Konsumen sudah bayar mahal maka mereka berhak mendapat kuliner dengan bahan dan kualitas terbaik


  1. Asking the Customer

Sebelum memulai Halo Hong Kong Cafe, Monica Susanto sempat bertanya ke teman dan pelanggannya menu apa yang mereka inginkan. Teryata mereka ingin menu dumpling (siomay) dan mie. Maka di Halo Hong Kong Cafe, selain menu nasi, tersajilah menu itu

Jadi, ini adalah poin penting dari membuka usaha kuliner. Proses 'Asking The Customer' ini kita namakan Brainstorming. Kita perlu mencari tahu apa selera pasar. Diperlukan 'brainstorming' besar sebelum memulai usaha ini. Jika brainstorming sudah benar, maka biaya bisa diminimalkan.


  1. Hitung Modal

Memulai usaha kuliner butuh modal yang tidak sedikit. Hitung semua kebutuhan, lalu tambah dana sekitar 20 % dari modal untuk antisipasi. Tapi jangan besar pasak daripada tiang. Sebisa mungkin usahakan pemilihan produk sesuai modal yang kita miliki.


  1. Adaptasi dan inovasi

Mempunyai usaha di zaman digital seperti sekarang ini, kita dituntut untuk bisa adaptasi. Bisnis kuliner haruslah 'apa yang konsumen suka, kita jual'. Bukan 'apa yang aku suka, konsumen suka'.

Cara berjualan di zaman dulu, beda dengan sekarang. Kita harus bisa beradaptasi dan inovasi.

Selain harus membaca selera pasar, kita juga harus bisa merubah cara berjualan. Gunakan semua platform online dan offline agar produk kita bisa menjangkau banyak orang. 

Hari ini ada banyak resto dengan menu lezat. Jadi kita harus bisa berbeda, berinovasi agar konsumen tertarik.


Bagaimana sobat rumah ami. Menarik sekali tips di atas, kan? Hayuk kita praktekkan. Semoga berhasil ya!

























SHARE 11 comments

Add your comment

  1. Memang kalau punya bisnis dimulai dari passion ya mbak
    Passion yang ditekuni secara serius
    Mantap tipsnya

    BalasHapus
  2. Wah, segarnya sari kelapa, memang terkenal banyak manfaatnya ya Mbak bagi tubuh.. Btw, suka deh dengan tips yang "abaikan komentar toxic". Sebagai orang yang terkadang ga tahan liat atau dengar komentar toxic, mudah2an bisa saya contoh tipsnya hi3..

    BalasHapus
  3. Terimakasih sudah berbagi tips keren ini mbak. Saya juga baru mulai merintis usaha di bidang kuliner. Ternyata memang benar ya, menanyakan ke konsumen apa yang mereka butuhkan itu cukup penting, mengingat mereka adalah ujung tombak dari usaha kita. Sukses untuk Monica Susanto.

    BalasHapus
  4. Apapun kerjaannya kalau enggak ada passion emang berat ya. Kuliner juga. Bayangin kalau enggak suka masak, terus kudu jualan masakan. Bisa aja sih, berjuang di bisnis kulinernya tapi di bidang yang dia suka. Mungkin dia bagian ngurusin pemasarannya atau akuntingnya. Gitu kali ya.

    BalasHapus
  5. Benar sekali memulai bisnis karena ikut-ikutan tren malah tidak akan berlangsung lama
    Tapi yang dimulai dengan passion akan membuat bisnis melejit dan terarah.

    BalasHapus
  6. Aritikelnya menarik jadi banyak belajar dari kisah Monica jatuh bangun memulai bisnis. Dalam artikel ini banyak masukan bagi para pembaca yang ingin memulai bisnisnya.

    BalasHapus
  7. Memang ya, segala sesuatu kalau dimulai dari yang kita suka, akan terasa lebih lancar. Kalau berbisnis berupa barang, aku gabakat banget haha. Lebih berbakat ke penyediaan jasa misalnya endorsement atau sponsored content di blog

    BalasHapus
  8. Perjalanan bisnis memang gak selalu mulus dan mudah. Pasti selalu ada resiko kerugian.
    Namun, sebagai pengusaha, kudu banget punya mental pengusaha yang siap rugi. Sukses selalu, kak Monica Susanto.

    BalasHapus
  9. bisnis kuliner ini memang termasuk menjanjikan ya, mbak. entah itu skala kecil atau besar untungnya lumayan banget makanya ku suka ngiri sama mereka yang pintar masak dan bisa mendapat penghasilan dari kemampuannya itu

    BalasHapus
  10. Berminat jg terjung ke bisnis kuliner, semoga saja kedepannya berhasil, lalu terima kasih informasinya

    BalasHapus
  11. orang sukses memang tidak tiba-tiba sukses ya, semuanya juga pernah mengalami yang namanya awal bisnis dan dengan banyaknya pengalaman akhirnya bisa sukses, jadi harus terus maju sampai sukses

    BalasHapus

Terimakasih telah singgah di rumahami. Mohon tidak meninggalkan link di kolom komentar. Admin menerima endorse dan kerjasama.

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting