Tips Relaktasi Bayi dari Susu Formula

in , by Rizka Amita Ridwan, September 29, 2022


  1. Dua puluh hari pertama


Sebagian wanita yang menikah lalu hamil, ditakdirkan langsung menghasilkan ASI bahkan sebelum bayinya lahir. Sebagian lagi harus berusaha agar saat lahir bayi dapat ASI. Sebagian lainnya, harus bertemu susu formula dulu, baru dapat ASI.

Aku termasuk tipe yang terakhir saat melahirkan anak pertama. Dulu si sulung, baru bisa ASI di umur 20 hari. Dua puluh hari juga dadaku keras seperti batu, gejala mastitis akibat ASI yang tidak lancar. Sembilan belas hari sebelumnya bayi kami minum susu formula campur ASI. Alhamdulillah si sulung dapat kolostrum. Di kemudian hari aku baru tahu kalau usaha menyusui kembali bayi setelah minum susu formula, dinamakan relaktasi. 


Ada juga istilah induksi laktasi. Relaktasi berbeda dengan induksi laktasi. Relaktasi dilakukan oleh ibu ke anak kandungnya. Sedangkan induksi laktasi dilakukan oleh ibu yang belum/tidak pernah hamil, kepada bayi adopsinya.


Sempat sedih karena menyusui ternyata sulit. Lalu menyesal kenapa tidak mencari tahu dari dulu.


Yang aku ingat, aku hanya berusaha agar bisa melahirkan normal. Bisa melahirkan normal adalah pilihan utama di saat ekonomi kami sulit. Saat itu kami tidak punya BPJS Kesehatan. Jadi pilihan ini jadi prioritas.


Tentu semua orang tahu bahwa ASI yang terbaik untuk bayi. Sayang tidak semua tahu bahwa ASI tidak otomatis keluar setelah melahirkan. Babyblues, luka normal atau secar pasca melahirkan, masih harus menyusui bayi langsung. Belum mikirin komentar orang-orang. 


Memilih anak minum susu formula juga ada resikonya, baik dari segi kesehatan. Ada beberapa alasan agar anak yang sempat minum susu formula, relaktasi ke ASI, yaitu:


  1. Milk is Special specific.

Tidak hanya pada anak-anak, susu formula punya resiko alergi. Hal ini karena susu formula bukan berasal dari manusia.

‘Air susu diciptakan untuk khusus untuk setiap spesies (milk is species spesific) memiliki arti bahwa setiap spesies mamalia memproduksi air susu yang khusus (spesifik) sesuai dengan kebutuhan bayi/anaknya. Contohnya, induk kuda, kambing, atau sapi akan memproduksi air susu yang kaya mineral karena sang bayi membutuhkan tulang yang kuat agar bisa segera berjalan setelah lahir. Sedangkan induk ikan paus akan memproduksi air susu yang kaya lemak agarbayinya siap untuk bermigrasi ke air laut yang lebih dingin. (F.B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui)

Hal ini berbeda dengan bayi manusia yang selain butuh pertumbuhan fisik, juga perlu perkembangan otak. 


  1. Sufor cenderung menimbulkan alergi karena memang peruntukannya beda. 

Kondisi ini membuat orangtua baru harus gonta ganti sufor sampai menemukan yang cocok. Proses ini memakan waktu dan biaya. Ketika kemampuan ekonomi cukup mungkin tidak terlalu masalah. Tapi kalau ekonomi sedang turun, maka ini masalah.


  1. Bayi dalam kondisi sakit.

Saat sakit, tubuh bayi lebih sensitif terhadap asupannya. Asupan yang paling cocok dan memberikan imunitas instan adalah ASI.


  1. Situasi darurat semisal bencana alam.

Dalam situasi darurat, penyajian susu formula cenderung tidak higienis. Itupun kalau ada susu formula. Kadang susu yang tersedia terbatas sehingga bayi bisa malnutrisi (kekurangan nutrisi).  Maka ASI adalah jawaban untuk bayi saat kondisi darurat.



B. Tips Relaktasi Bayi Baru Lahir



Berikut ini aku sharing tips relaktasi ya. Semoga bisa teman-teman pakai tipsnya. Tips ini didapat setelah trial error kami. Hanya saja apa yang cocok di kami belum tentu cocok buar orang lain. Setelah sobat baca ini, sobat tetap harus konsul ke nakes.


  1. Berdoa

ASI adalah hadiah dari Tuhan yang dikirim untuk bayi melalui Ibu. Karena itu suatu keharusan bagi kita untuk berdoa dalam memulai perjalanan  ini.


  1. Sabar

Yang namanya relaktasi, perlu kesabaran. Ibunya, ayahnya, kakek nenek si bayi dari kedua belah pihak.

Bayi memangis setiap hari, bisa karena banyak hal. Selain karena haus dan lapar, bisa juga karena panas, buang air, bosan, dan takut. Lagipula bayi baru lahir memang terus menangis karena cuma itu yang dia bisa. Kalau ada bayi baru lahir langsung bicara, ya itu namanya keajaiban dunia. 

Saat bayi menangis, jangan    langsung menyalahkan ibu si bayi karena ibu baru pun sebenarnya dalam kondisi bingung, dan sakit pasca persalinan. 


  1. Komitmen suami istri.

Saat seorang ibu memutuskan relaktasi, itu artinya komitmen yang tidak mudah. Prosesnya panjang. Ada yang seminggu berhasil, ada yang sebulan. Kalau kami Alhamdulillah dulu 20 hari. Andai kami menyerah di hari ke 19, mungkin bayi kami kami, tidak pernah dapat ASI. Dan hal ini perlu komitmen suami istri.

Suami seharusnya mendukung dan bersabar setelah kelahiran bayi. Bikinnya berdua, mengurusnya juga berdua.


  1. Ibu fokus relaktasi.

Usahakan selama relaktasi, ibu tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

Mengurus bayi sudah butuh energi. Apalagi jika istri mengurus rumah, dan suami tetap minta dilayani makan minumnya. Hal ini bisa disiasati berbagi tugas. Bisa juga memanggil orang  bebersih. Dalam proses relaktasi, suami istri harus berkomitmen untuk melakukan relaktasi minimal selama dua minggu. 


  1. Tidur bersama bayi.

Alat relaktasi terbaik adalah mulut bayi. Dan satu-satunya cara agar ini bisa terjadi, adalah tidur bersama bayi. Sering-sering susui bayi walau bayi menghisap/tidak menghisap.  Hanya berpisah dari bayi saat bunda mandi, makan,sholat. Tapi tak harus bingung bila bayi ditinggal sebentar. Bunda bisa titip ke suami, atau biarkan bayi di kasur dalam posisi aman. Bayi menangis sebentar gakpapa ya Mom. Tak perlu merasa bersalah jika bayi menangis. Namanya masih bayi ya bisanya cuma nangis.  


  1. Perah ASI

Selain berusaha agar bayi mau menyusu langsung, kita juga harus memerah ASI untuk diminum bayi menggunakan sendok, cup feeder, dan SNS. Kita bisa pilih salah satunya. 


Cup Feeder adalah gelas kecil seperti sloki yang bisa dipakai untuk bayi demi menghindari bingung puting.



Sedangkan SNS (Supplemental Nursing System) adalah alat bantu menyusui secara langsung dimana tabung dan selangnya berisi ASI atau susu formula. SNS digunakan untuk merangsang kelancaran ASI



Untuk harga relatif ya. Tersedia di marketplace dengan harga beragam.


  1. Hindari dot atau empeng.

Tidur kurang, mata panda, badan lelah sudah pasti dialami ibu baru. Karena itu sangat dibutuhkan dukungan suami. Tapi memakai dot dengan dalih lebih gampang, justru menjauhkan bayi dari ASI. 

Karena pola hisap dot berbeda dengan ASI. Mulut bayi lebih mudah menerima dot daripada belajar menghisap langsung. Hal ini dinamakan bingung puting. Tak cuma membuat bayi bingung puting, penggunaan dot juga menurunkan produksi ASI.


  1. Waktu ideal relaktasi.

Semakin muda bayi maka semakin mudah relaktasi. Berapa umur bayi yang dikatakan muda? Dibawah satu bulan. Tapi, semuda-mudanya bayi memang butuh komitmen. Ibu baru butuh dukungan suami saat relaktasi. Dukungan tak selalu berupa uang dan bunga. Suami mau urus rumah dan istri fokus relaktasi, itu sudah oke banget. Suami mau gantian jaga bayi lalu menyusui pakai sendok/baby cup feeder sudah Alhamdulillah. Situasi kita setiap anak lahir mungkin tak senyaman orang-orang. Tapi bisa kita lewati jika kau genggam tanganku erat. #eaak.

Jika bayi di atas tiga bulan maka pola minum bayi dan kebutuhan bayi atas susu formula sudah terbentuk. Mengubah polanya menjadi ASI butuh usaha lebih. Jadi memang relaktasi idealnya dilakukan saat bayi masih di bawah satu bulan. 

Nah, untuk bayi di atas setahun apa masih bisa relaktasi? Lebih baik sih, tidak. Karena perbandingan kebutuhan bayi atas makanan padat dan ASI sudah sama, 50:50. Jadi lebih baik kita fokus ke makanan padat saja. 


  1. Pantau berat badan bayi.

Selama relaktasi bayi, pantau terus berat badan bayi. Ada bayi yang menyusu terus menerus tapi timbangannya tidak naik. Hal seperti ini pernah aku alami. Dengan konsultasi ke nakes atau konselor laktasi maka kita bisa dapat solusi dan evaluasi.


Demikianlah sembilan tips relaktasi bayi dari rumahami. Dicoba yuk. Dengan segala kelebihannya maka ASI layak diperjuangkan. Semangat ya. Kamu bisa.



SHARE 0 comments

Add your comment

Terimakasih telah singgah di rumahami. Mohon tidak meninggalkan link di kolom komentar. Admin menerima endorse dan kerjasama.

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting