Hari ini, semua orang dimanapun kapanpun bisa mengejar mimpi. Menulis dan mempublikasikan buku bisa dikerjakan dengan tetap terkoneksi melalui Paket Internet Cepat dari Indihome.


Aku jadi ingat waktu mempublikasikan buku, banyak orang yang aku ajak terlibat. Aku sempat meminta endorsemen dari teman di Medan, Aceh dan Inggris. Juga erdorsemen dari kakakku di Itali. 


Posisiku ada di Lampung. Benar-benar jaringan internet membantu aku mewujudkan mimpi. Mulai dari mencari data, referensi, mencari penerbit, editing, sampai buku bisa dipublikasi, semua terbantu dengan Indihome. Lalu apa saja langkah-langkah mempublikasi buku? 


  1. Langkah-langkah Mempublikasi Buku


Pada dasarnya, langkah mempublikasi buku sama saja. Dimulai dari menulis, mengajukan, mencetak, dan publikasi. Pengajuan pun dilakukan secara sederhana. Kamu cukup buka alamat web penerbit dan buka akun di sana. Tetapi ada hal pendukung selain itu. Berikut aku sharing langkah-langkah mempublikasi buku, yaitu: 


  1. Berdoa,

Melakukan hal yang kamu suka, yang bermanfaat bagi sekitar, butuh kekuatan. Berdoa adalah cara terbaik meminta kekuatan pada Tuhan.

Dalam mempublikasi buku, kamu akan temui hambatan.. Maka sering-seringlah berdoa.


  1. Cari Alasan Kuat,

Sebelum bukuku terbit, aku selalu punya alasan untuk berhenti. Buku solo kutulis waktu anak kedua berumur satu tahun. Saat itu, setelah mencari referensi di website resmi, kudapati persentase bayi ASI eksklusif di Indonesia menurun. Karena bukuku berisi sharing pengalaman ASI, aku jadi semangat menyelesaikan buku. 


  1. Cari penerbit,

Sebagus dan setebal apapun naskahmu, kamu tidak bisa berharap naskahmu langsung diterima. Penerbit juga punya kualifikasi buku yang mau diterbitkan. Carilah penerbit yang punya niche sama dengan naskahmu. Tidak mungkin kamu kirim naskah novel romantis, ke penerbit yang fokus di buku bisnis.

Dulu aku mencari penerbit secara online. Aku cari alamat email di web resmi mereka. Aku bertanya lewat messenger ke beberapa teman yang bekerja di penerbitan. Kebetulan waktu itu aku sudah terhubung dengan Indihome. Jadi proses mencari penerbit ini lebih mudah. 

Akhirnya aku memilih penerbit indie berplatform digital. Dengan platform digital, mempublikasikan buku bisa dilakukan dimanapun kapanpun.


  1. Kirim resensi naskahmu ke penerbit,

Setelah menemukan penerbit, tanya ke penerbit apa saja syarat yang dibutuhkan. Di tahap awal, penerbit akan meminta resensi naskahmu. Setelah kamu kirim resensi, akan ada masa tunggu dua minggu. Masa tunggu ini berbeda-beda tiap penerbit. Untuk penerbit mayor, masa tunggu bisa sampai tiga bulan. Biasanya dibalas di email. Bisa juga via japri.


  1. Kirim naskah utuh

Setelah kamu dapat jawaban ya dari penerbit, kamu akan diminta mengirim naskah utuh. Jadi pastikan naskah buku yang mau dipublikasikan, sudah selesai saat kamu mencari penerbit. Kabar baiknya adalah, ada juga penerbit yang tidak minta naskah utuh. Kamu cukup kirim outline-nya. Jika outline-mu  bagus, kamu bisa menulis naskah utuh. 


  1. Sabar di masa tunggu,

Masa tunggu untuk naskah buku berbeda-beda. Selama penerbit merespon email kita dan memberitahu masa tunggu, sabar ya. Bukan hanya kamu yang mengirim naskah ke penerbit. Jangan memborbardir penerbit dengan email sama setiap hari. BIsa-bisa mereka menolak naskahmu bukan karena naskahmu jelek. Tetapi  karena attitude-mu kurang. 


  1. Bertemu editor,

Setelah kamu dapat jawaban ya, sekarang saatnya kamu diarahkan ke editor. Naskahmu akan dikurasi. Sebagai penulis kamu harus bisa self editing. Editor lebih suka naskah yang rapi daripada naskah yang berantakan. Maka pastikan naskahmu rapi. Kalau ada masukan dari editor, terima dan  laksanakan.


  1. Waktunya buku terbit.

Penulis bisa menerbitkan buku dalam dua bentuk yaitu versi e-book dan versi cetak. Bisa juga keduanya. Biaya cetak ada untuk buku versi cetak. Untuk e-book tidak perlu biaya cetak. Di penerbit Indie, biaya cetak ini dirancang agar tidak memberatkan penulis. Tidak harus cetak banyak di awal. Ada juga yang 4 eksemplar sudah bisa dicetak.

Untuk kamu yang punya naskah buku unik dan sempat viral di sosial media, naskahmu punya kesempatan untuk diterbitkan di penerbit mayor, lho.  



  1. Publikasikan bukumu.

Setelah melewati jalan berliku tiba saatnya mempublikasikan buku. Saat publikasi, penerbit dan penulis bekerjasama. Penerbit mempromosikan buku kamu di website resmi mereka. Kamu promosi ke media sosial yang kamu punya. Bisa juga ke teman-teman dan  keluarga. Versi cetak biasanya menjangkau pembaca di satu negara. Tetapi versi e-book membuat siapapun bisa beli dan baca bukumu. Aku juga melakukan hal ini.. Alhamdulillah  jaringan stabil dari  Paket Internet Cepat Indihome, sangat membantu dalam publikasi buku. 



  1. Personal Branding

Personal branding adalah cara kamu ingin dilihat orang sebagai apa. Jika kamu ingin dikenal sebagai penulis, rutinlah berbagi info yang relevan dengan penulis. Kamu boleh juga bagikan kegiatan sehari-hari. Tetapi jangan menyebarkan hoax, SARA, dan hate speech. Gunakan media sosial untuk personal branding  dengan cara elegan.


Penggunaan media sosial secara maksimal, membuat bukumu bisa dikenal di seluruh dunia. Maka dari itu, tulislah buku yang bermanfaat. Karena buku adalah inspirasi dari kita untuk semua orang. 




B. Tips  Personal Branding secara Online dengan Paket Internet Cepat dari Indihome


Personal branding merupakan cara seseorang untuk mengambil kendali penilaian orang lain atas individu tersebut. (Farco Siswiyanto dalam buku The Master Book of Personal Branding, 2019). 


Personal branding adalah cara kamu membentuk persepsi orang terhadap kamu. Personal branding bisa dilakukan secara online. Berikut tips mudah personal branding yang bisa kamu lakukan: 


  1. Kenali potensimu

Setiap orang punya potensi. Coba kamu ingat apa kelebihan dan kekuranganmu. Fokus di kelebihan ya. Jika tujuanmu jadi penulis maka tulislah hal-hal yang kamu kuasai.


  1. Pakai nama yang mudah dikenal.

Orang mengingat kamu dengan nama. Nama yang mudah dikenal, bisa berupa nama asli atau nama baru. Tetapi bukan nama yang dibuat-buat.

Bayangkan kamu mencari orang dengan nama adisayangselalu, dibanding nama Adi Wirawan. Tentu Adi Wirawan terlihat lebih dipercaya daripada adisayangselalu.


  1. Selalu share konten positif.

Menulis adalah cara mengikat ilmu. Menjadi penulis adalah berbagi ilmu. Ketika kamu melakukan personal branding, biasakan untuk share hanya hal-hal positif. Isu-isu negatif jangan sampai ada di timeline media sosialmu.


  1. Tentukan audiens

Proses menentukan audiens ini dimulai sejak kamu menulis buku. Usahakan apa yang kamu share di media sosial, relevan dengan audiens yang kamu tuju. 


  1. Konsisten

Ini bagian yang sulit. Karena kamu harus siapin konten terjadwal. Tetapi tidak perlu khawatir. Paket Internet Cepat dari Indihome bisa membantu kamu untuk konsisten. 


  1. Bangun interaksi

Personal branding yang kita bangun, tidak berefek jika kamu tidak berinteraksi di media sosial. Interaksi bisa terjadi antara kamu dengan follower/following di akun media sosial. Semakin banyak interaksi, semakin besar peluang engagement. 


  1. Paket Internet Cepat dari Indihome.

Melakukan personal branding butuh  jaringan internet cepat dan stabil.  Dengan Paket Internet Cepat, personal branding bisa lancar setiap waktu.




    C. Hambatan akan Selalu Ada 


Memiliki buku solo dan mempublikasikannya, adalah impian semua penulis. Tetapi impian ini sering terhambat dengan berbagai kendala seperti :


  1. Kesibukan Ibu Rumah Tangga/ IRT,

Sebagai IRT, pekerjaan rumah tidak pernah habis. Apalagi bagi IRT bekerja. Waktu yang sempit tidak memberi ruang untuk bermimpi. Jika belum menikah, kesibukan sehari-hari juga menyita waktu.



  1. Punya anak kecil,

Semua orang sepakat bahwa anak adalah anugerah jadi harus dijaga selalu. Pendapat ini wajar ketika usia anak dibawah usia dua tahun yang belum  mandiri. Jika usia anak lebih dari dua tahun, maka anak bisa dilatih mandiri. Misalnya menaruh piring, baju kotor,, makan sendiri, dan pakai sepatu sendiri. 

Jangan selalu membantu anak. Latih kemandirian sesuai umurnya. JIka ibu terus-menerus membantu anak, kapan ibu punya waktu untuk diri sendiri? 

Anak kecil memang butuh ibu. Tetapi ibu juga punya cita-cita..

Ibu bisa menulis buku di sela-sela aktivitas. Coba cari referensi siapa penulis yang juga punya anak kecil, tetapi konsisten menulis buku. Pasti ada. 



  1. Belum ada  ide,

Sebenarnya ide tulisan itu banyak.  Coba cari informasi apa yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca. Ada banyak hal yang bisa kamu jadikan referensi ide tulisan. Mulailah dari hal yang kamu kuasai. Misalnya kerajinan tangan, resep masakan, bahkan tips kerapian rumah bisa jadi ide buku solo. 



  1. Ragu dengan kemampuan diri sendiri,

Melihat teman sudah menulis banyak buku, melihat tetangga sudah bisa jualan, melihat saudara kuliah lagi, dan kamu masih ‘begini-begini’ saja, kamu insecure. Padahal, ketika orang-orang di circle kamu berhasil,, seharusnya kamu ikut senang, bukan insecure. Di tahap yang lebih lanjut, kamu  termotivasi untuk bisa mempublikasi karya  sendiri.



  1. Domisili jauh dari kota besar,

Domisili kita di kampung. Dan penerbit ada di kota besar.   Belum mulai menulis, isi kepala sudah negatif. Padahal variabel jarak dan waktu hanya pelengkap. Variabel utamanya tetap diri sendiri. Zaman sekarang siapapun bisa mempublikasi buku. Dengan Paket Internet Cepat dari Telkom Group, jarak bukan  masalah.




  1. Takut ditolak.

Bukan hanya cinta yang ditolak. Menulis dan mempublikasikan buku solo pun bisa ditolak. Mengikuti alur penerbitan buku butuh kesabaran. Sulit bukan berarti tidak bisa. Belajar self editing agar naskah kamu enak dibaca. Cari data pendukung sebagai referensi. Kamu bisa searching di website resmi untuk menambah keunikan bukumu. Jika semua sudah dilakukan, majulah. Cari penerbit yang sesuai dengan tulisanmu. Bagian ini tidak mudah. Ditolak, coba lagi. Ditolak lagi? Kirim ke penerbit lain. Selama bukumu unik dan bermanfaat, jangan menyerah ya. 


Demikianlah langkah-langkah mempublikasi buku dari aku. Kamu ada tips lain? Sharing yuk.




SHARE 24 comments

Add your comment

  1. Wah makasi ya mba atas sharingnya. Tips ini yang saya cari untuk bisa menjadi penulis buku. Menjadi penulis buku tunggal bukanlah hal yang mudah, ada banyak rintangan yg harus dilalui ya kan :)

    BalasHapus
  2. Masyaallah tabarakallah. Selamat, ya, Mbak atas peluncuran buku solonya. Saya juga pernah menerbitkan buku, tetapi prosesnya berbeda. Terima kasih sudah berbagi, saya jadi tahu alur lain dalam menerbitkan buku.

    BalasHapus
  3. Berlangganan paket Internet dari Indihome memang puas dan tidak mengecewakan. Harganya juga cukup bersaing dengan tawaran paket internet lainya. Dan yang bikin hepi adalah jaringannya lancar was wuss asik dibikin berselancar

    Kalo untuk nulis buku, sekarang juga udah mudah banget cari penerbit indie dan ajak teman untuk nulis bareng2 aja

    BalasHapus
  4. Wah noted. Makasii banget tipsnya kak. Tinggal jauh bukan di kota besar juga gak jadi halangan buat berkarya dan menerbitkan buku ya kak. Jadi semangat lagi akuuh

    BalasHapus
  5. Akuuuh banget blm nulis dah takut ditolak gak PD sama sekali huhuhuhu harusnya PD dg diri sendiri ya mak (gusti yeni)

    BalasHapus
  6. Bener bangett, internet cepat kudu dimanfaatkan untuk produktivitas semaksimal mungkin yaa kak. Yg penting kalau saya sih karya itu sudah selesai udah bagus bangett karena ngga banyak lho yang bisa selesaikan karya sampai terbit gitu

    BalasHapus
  7. Selamat ya Mbak untuk terbitnya buku Mbak, semoga laris dipasaran. Baca artikel Mbak gak buat aku insecure, tapi sebagai lecutan untuk aku agar lebih bersemangat lagi agar bisa menerbitkan buku solo walaupun ada krucils yang seringnya mengganggu, hahaha.

    BalasHapus
  8. Aku juga pelanggan IndiHome nih. Selama ini cukup puas sih dengan akses internetnya yang wus-wus-wus. Bisa ngajar online, cari data buat artikel, belajar masak, dan lain-lain...

    BalasHapus
  9. Menulis buku saat ini mengharuskan penluisnya untuk bisa personal branding juga, utamanya ikutan menjual juga. Tips yang oke banget untuk di duplikasi nih.

    BalasHapus
  10. Kereennn maksimal mbaaaa

    Yg jelas, kita bersyukur bgt dgn adanya internet yg sip markosiippp membuat hidup makin gampiil

    Kita bs berkarya secara optimal ya

    BalasHapus
  11. Syukurlah ada internet ya. Jadi bisa berkarya. Bahkan dengan internet jadi bisa menerbitkan buku. Mau tinggal di manapun selama ada internet kita bisa mewujudkan impian.

    BalasHapus
  12. Motivasi nya membuat saya jadi percaya diri. Keinginan mempunyai buku sendiri jadi semakin tinggi. Masya Allah

    BalasHapus
  13. Tipsnya lengkap banget dan sangat valid. Tidak mudah ya untuk menjafi penulis buku. Banyak printilan ruwet di belakangnya

    BalasHapus
  14. Wah aku belum pede nih mau nerbitin buku sendiri, kadang udah corat-coret draft masih masih belum dilanjutin, terus terlupakan karena mengerjakan pekerjaan lain tapi impian menulis buku masih tetap ada sampai sekarang.

    BalasHapus
  15. Betul banget, internet cepat juga membantu saya waktu menyelesaikan naskah buku. Email dengan editor dan zoom juga lancar jaya

    BalasHapus
  16. IndiHome memang tiada duanya, internet cepatnya membantu kita bekerja secara maksimal ya mba, sehingga membuat kita jadi lebih produktif juga

    BalasHapus
  17. MashAllah~
    Ini tips yang perlu dihadapi terutama bila ingin menapaki jalan menjadi penulis buku.
    Jangan takut dulu dan teruslah melangkah. Step by step ini bisa dibaca dan dipelajari alurnya agar dimudahkan dalam menerbitkan karya yang bermanfaat untuk orang banyak. Barakallahu fiik~

    BalasHapus
  18. Wah keren, selamat atas bukunya mbak
    Memang internet sangat membantu dalam proses kreatif penulisan buku ya mbak

    BalasHapus
  19. Sepakaat mbak, saya sampai bilang ke suami jaringan cepat akan mempengaruhi prestasi hahahahaha, kadang kalau pas lagi nulis dan internet lelet menjadi menghambat riset ya mbak

    BalasHapus
  20. Jadi ingat pesan seorang Blogger Senior, Pakdhe Cholik Rahimahullah.. yang berpesan bahwa sebisa mungkin coba tulisan-tulisan di blog itu dibukukan. Biar ada yang bisa dibaca-baca, ada yang terlihat karya kita, sebagai jaga-jaga juga suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yang membuat tulisan di blog blas hilang.

    BalasHapus
  21. Saya juga punya naskah tapi belum dipublikasikan nih. Beneran harus berani menyajikan diri, jangan takut ditolak pokoknya.

    BalasHapus
  22. Itu dia mbak, kadang kita udah pesimis dengan kemampuan sendiri ya. Padahal jika punya tekad kuat, gimana caranya harus dikerjakan dulu. Terima kasih, artikel ini jadi pelecut semangat juga untukku agar makin semangat menulis.

    BalasHapus
  23. Masha Allah, perjuangannya hebat banget. Tapi emang paling sulit kayanya membangun personal branding ya. Baca ini jadi pengen coba nerbitin bukuu

    BalasHapus
  24. Salah satu mimpiku nerbitin buku sendiri ni,, tapi masih bingung ngatur jadwal nulisnya. Ini aja sama jadwal kerjaan sosmed dan blog masih kejar-kejaran huhu

    BalasHapus

Terimakasih telah singgah di rumahami. Mohon tidak meninggalkan link di kolom komentar. Admin menerima endorse dan kerjasama.

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting