Apa Yang Akan Dihadapi Ibu Baru di Awal Menyusui

in , by Rizka Amita Ridwan, September 26, 2023

Bisa menyusui adalah harapan semua ibu baru. Apalagi kalau berpikir tentang betapa hemat dan bagusnya ASI. Semua orang setuju.

Masalahnya, menyusui tidak semudah membuka kancing baju. Walau secara naluri semua ibu ingin menyusui, ASI tidak langsung keluar di hari pertama bayi lahir. Dan bayi tidak bisa langsung menghisap ASI.


Ada ibu yang ASI-nya sudah keluar di usia kehamilan delapan bulan. Ada juga ibu yang ASI-nya baru lancar setelah bayi lahir satu bulan. Semua punya waktu masing-masing. Jangan disamakan. 


Menurut data BPS, persentase bayi dibawah enam bulan yang mendapat ASIX mengalami tren peningkatan dalam enam tahun terakhir. Yaitu mencapai 72 % dari seluruh bayi usia 0-6 bulan di tahun 2022.  Tentu hal ini menggembirakan. 


Alhamdulillah juga kemajuan teknologi membuat kita bisa akses informasi kapanpun dimanapun. Jadi hal ikut berperan bagi peningkatan persentase keberhasilan ASIX. 


Meskipun begitu, menjadi ibu baru adalah pengalaman baru. Dan ini berbeda sesuai latar belakang keluarga masing masing. Beberapa ibu baru dihadapkan pada situasi luar biasa yang membuatnya depresi. 


Lalu apa saja situasi baru itu?


  1. Peningkatan hormon ibu hamil,

Selama hamil maka wanita akan mengalami peningkatan enam hormon sekaligus yaitu :

  • Human Chorionic Gonadotropin (HCG),

  • Progesteron,

  • Estrogen,

  • Human Placental Lactogen (HPL),

  • Oksitosin,

  • Prolaktin.

Semua hormon ini berada di dalam satu tubuh dan meningkat dalam waktu bersamaan. Membuat ketidaknyamanan pada ibu hamil. Efeknya bisa mual, muntah, emosi tidak stabil, dan pusing.


  1. Peningkatan hormon kortisol,

Hormon kortisol juga biasa disebut hormon stress. Hormon ini meningkatkan kewaspadaan.

Hormon kortisol baik jika dalam jumlah normal. Tetapi berefek buruk jika melebihi batas normal.


  1. Kurang tidur,

Setelah lahir, bayi butuh adaptasi untuk berpindah dari dalam rahim ke ruang terbuka di luar rahim. Proses adaptasi ini menyebabkan bayi rewel.

Dulu sebelum bayi lahir aku berpikir bayi akan langsung diam setelah diberi ASI. Lalu aku bisa tinggalkan bayi untuk melakukan hal lain semisal pekerjaan rumah.

Ternyata tidak semudah itu, Ferguso. 

Malam begadang, siang mengurus bayi, belum lagi mitos. Lengkap, hal ini menjadi pemicu stress.


  1. Ternyata ASI tidak mudah,

Banyak orang termasuk para suami, berpikir bahwa ASI otomatis keluar setelah melahirkan. Faktanya tidak.

Ibu baru butuh ketenangan dan dukungan. Ibu baru juga butuh waktu untuk bisa lancar menyusui. Tetapi tidak semua ibu mendapatkan hal itu.


Berjuang untuk ASI akan lebih mudah jika kita tahu ilmunya.

Kapan waktu yang tepat untuk belajar ASI? Waktu paling baik adalah saat kita tahu kita hamil.


Related Article: Ragam Kendala Menyusui


Dii zaman sekarang belajar sangat mudah. Tinggal buka HP, cari pengalaman orang, pendapat para ahli, selesai. Jangan nonton film saja yang lancar. Belajar juga harus ya.


  1. Memilih susu-pun tidak mudah,

Jika perjuangan ASI belum membuahkan hasil, sebagian orang tua memilih memberikan susu formula untuk bayinya. 

Memilih susu bukanlah hal mudah. Harus cocok dan atas rekomendasi tenaga kesehatan. Pilihlah yang sesuai budget kita.


Selain kecocokan dan biaya, kalau memang ekonomi sedang tipis, lebih baik berjuanglah untuk ASI.

Yang kita takut, bisa jadi anak bayi dari keluarga miskin justru cocok dengan susu mahal. Lain hal jika orang tua si bayi mampu secara ekonomi. 


Pernah kan? Dengar berita kriminal tentang ayah mencuri susu di supermarket, karena dia tidak bekerja dan anaknya butuh susu?


Jadikan kondisi ekonomi sebagai alasan untuk berjuang. Jangan hanya menuntut istri bisa menyusui tetapi istri selalu dimarahi, disudutkan, bahkan disiksa. Astaghfirullah.

Para suami, kami kami ini tidak menuntut banyak. Hidup sulit sudah biasa. Dan ini bisa dilalui kalau istri bahagia. Tidak harus mahal mahal. Sederhana saja.


Untuk yang ekonominya sedang di bawah, mari berjuang dua kali lipat demi ASI. Dimulai dengan doa ya.


  1. Respon orang tua dan mertua,

Orang tua kita punya cara berbeda dengan kita, dalam mengurus bayi. 

Jika orangtua kita adalah orang yang open minded sebenarnya senang saja. Tetapi jika mereka ingin kita mengurus bayi dengan caranya, lalu memaksa kita untuk menerapkan cara yang sama, itu adalah masalah.


Pernah baca berita perihal bayi satu bulan dikasih makan bubur instant? 

Jika itu terjadi sebaiknya kita menolak dengan sopan.


Suami istri harus berani menolak. Kita tidak berdosa jika menolak anjuran orang tua yang bisa membahayakan bayi. 

Lambung bayi masih kecil. Kalau memang ASI ibu sedikit maka solusinya sementara adalah susu formula. Bukan bubur bayi.


  1. Meragukan diri sendiri,

Di awal bersalin, ibu akan mengalami penurunan kesehatan. Tetapi akan pulih seiring waktu.

Ibu akan merasa baby blues. Ibu akan merasa lemah. Lalu ibu akan merasa sedih kenapa dia selemah itu. Ibu merasa ia akan selemah itu selamanya.


Di fase ini ibu akan sering menangis sendiri dan mudah tersinggung.

Baby blues bisa berlanjut ke postpartum depression,  bisa membahayakan ibu dan bayi.


Dukungan orang terdekat terutama suami akan sangat membantu.

Orang sekitar sebaiknya bijak dalam berbicara kepada ibu baru. Jangan anggap sepele hal ini. Lebih baik diam daripada bicara hal yang salah.


Semua orang tidak mungkin mendukung ibu. Tetapi suami harus memberi support dan mau belajar. Selama suami memberi dukungan, semua akan baik-baik saja.


Demikianlah tujuh situasi yang akan dihadapi ibu baru. Semoga bisa memberi gambaran ya. Sehingga kita bisa lebih siap menghadapi situasi ini.



 

SHARE 28 comments

Add your comment

  1. Saya dulu juga kurang tidur mbak, soalnya anak saya bangun jam 3 malam dan gak tidur sampai subuh, baru tidur lagi jam 7 pagi setelah mandi. Bersyukur suami dan keluarga membantu saya dalam mengurusi bayi sehingga saya tidak terlalu capek.

    BalasHapus
  2. Wah saya banget ini, asi baru lancar keluar pas anak sebulan lebih. Awalnya malah saya takut banget nyusui karena puting sering lecet huhu, tapi jadi bersyukur banget bisa memberi asi sampai ia mau usia 2 tahun :)

    BalasHapus
  3. Ini yang aku rasakan saat pertama kali jadi ibu. Meng-ASI-hi ternyata tidak mudah. Hari pertama ASI tidak langsung keluar. Harus berjuang dan memaksakan diri untuk bisa makan banyak dan bergizi. Padahal biasanya aku hanya makan sedikit. Tapi demi anak, harus tetap berjuang agar ASI bisa keluar dengan lancar.

    BalasHapus
  4. Yes, bener banget mbak!! I feel you lah. Pas jaman² meng-ASI-hi itu bener² effortnya luar biasa. Mana kadang masih dijulid asinya yang cair, demger mitos² g karuan sampai hampir mengalami baby blues syndrom dan beberapa.kali ke psikolog untuk problem laktasi. Makanya kalau ada yang njulid ke sesama ibu itu rasanya luar biasa geram skg.. 😂

    BalasHapus
  5. Masyaallah ilmu sederhana dan berkualitas, semoga bulan kelak akan merasakan fase fase itu ya mbak🥺 amiin

    BalasHapus
  6. Aku waktu awal2 menyusui sempet trauma mbak. Krn puting aku kebelah dua dan berdarah. Masha Allah rasanya periiih itu sampai 3 bulan. Tapi tetep nyusuin. Setelah 3 bulan Alhamdulillah udh nyaman

    BalasHapus
  7. Saya termasuk ibu yang mewajibkan ASI untuk bayi. Meski tidak mudah buat beberapa ibu. Namun, ASI tetap nomer satu. Dari pantauan saya, memang ada beberapa buibu yang terlihat kurang sabar dalam pemberian ASI. Ketika mendengar tangisan bayinya yang memekakkan telinga, pikiran langsung kalut dan akhirnya mau tak mau bayi tersebut diberi susu formula. Selain itu ada juga faktor lain.

    BalasHapus
  8. Baby blues yang berlanjut ke postpartum depression ini Proses sembuhnya susah banget ya kak, ada salah satu teman sampai berbulan-bulan depresi nya

    BalasHapus
  9. semangat untuk para mom, dan baca ini jadi tahu banyak dan menjadi persiapan juga biar ga kaget saat nanti kalau punya baby, termasuk bisa mengantisipasi hal-hal yang sering terjadi pada para calon ibu atau ibu baru awal menyusui khususnya

    BalasHapus
  10. Terima kasih banyak sharingnya, Kak. Cocok banget untuk referensi calon ibu baru. Jadi ingat, saya dulu kaget banget waktu tahu dari Kakak kalau menyusui itu bisa bikin puting lecet dan perih banget. Nggak pernah tahu sebelumnya kalau bisa begitu, kirain masalahnya paling ASI susah keluar aja, ternyata tantangannya macam-macam.

    BalasHapus
  11. Jadi bernostalgia disaat mengasihi tanpa jeda selama beberapa tahun.. Masya Allah perjuangan sekali

    BalasHapus
  12. Pasca melahirkan memang masa yang berat. Fisik belum pulih, tapi harus mulai menyusui yang enggak mudah. Belum lagi komen dari sana-sini. Semangat para busui!

    BalasHapus
  13. Menjadi ibu baru memang memiliki banyak tantangan ya. Apalagi jaman saya hamil dan menyusui, beda dengan jaman sekarang, dimana sudah banyak perawatan, klinik, suplemen dll untuk memperlancar asi dsb. Pengetahuan dan sosialisasi pun banyak sehingga bisa mengatasi masalah baby blue dans jenis lainnya yang kerap dialami ibu menyusui

    BalasHapus
  14. Sempat banyak pikiran waktu menyusui di anggap asi ini kuran bayi tidak kenyang strees berat padahal kondisi payudara dan asi sampe meluber luber

    BalasHapus
  15. Pertama kali itu memang sesuatu. Bayi pertamaku sempat mau dikasih sufor karena asi belum keluar, syukur ada dokter anak yang visit dan menjelaskan kalo it's okay kalo belum keluar tapi tetap disusui agar merangsang produksi asi, tidak perlu sufor dulu. Sejak saat itu saya jadi keras kepala menyusui hehe. Alhamdulillah sekarang sedang menyusui bayi k6 yang usianya sudh 15 bulan :)

    BalasHapus
  16. Semoga semua situasi ibu menyusui ini bisa segera teratasi. Karena tentunya Busui membutuhkan dukungan dan support system yang positif dari lingkungannya, minimal circle terdekatnya yakni suami dan keluarga.

    BalasHapus
  17. Kalau ingat setahun lalu hiks aku agak sedih dan kadang sempat menyalahkan diri tidak bisa menyusui dengan sempurna sampai anakku dehidrasi. Semangat mengASIhi semuanya

    BalasHapus
  18. Dulu sempat stress sampai ASI seret. Apalagi kalau banyak yang bilang kok ASI nya dikit. Tau dari manaa coba, ya Allah komentarnya bikin kzl

    BalasHapus
  19. Aaakk peluukk mba! Aku dulu pas berusaha untuk induksi ASI juga susaaaah sekalii huhu. merasa ngga mampu dan bersalah akhirnyaa. semangaat para Ibu untuk meng-ASI-hi

    BalasHapus
  20. teringat dulu hari pertama menyusui, berat sekali. apalagi suami sedang tidak ada di samping, anak menangis terus menerus. mertua yang hadir malah mendesak untuk membeli susu formula, alhamdulillah nakes di RS malah pro asi, saya ditenangkan dan ternyata anak bayi butuh ganti popok. huhu

    BalasHapus
  21. masyaallah ya jadi ibu itu, awal-awal menyusui memang masa yang cukup menguras tenaga dan emosi hehe. Butuh support terbaik dari suami dan keluarga untuk masa-masa menegangkan ini..semangat bu ibuk

    BalasHapus
  22. Sebagai yang pernah tandem dan mengAsihi hampir 5 tahun non stop, aku cuma bisa bilang kuncinya ada pada pikiran kita, huhu. Gak gampang, karena benar-benar butuh dikelola, dirawat dan didukung penuh oleh semua pihak. Terutama dukungan dari orang-orang di sekitar, apalagi suami yang penting banget memberi support. Tapi sudah seperti itu pun, pada akhirnya saya masih mengalami Baby Blues, walau terlambat. Datangnya justru setelah sudah selesai masa mengAsihi hingga perlu perawatan Psikiatri. Semangat semua para Ibu, kalian hebat!

    BalasHapus
  23. Keberhasilan menyusui nggak hanya tanggung jawab ibu ya mbak
    Tetapi juga orang orang sekitar, ibu menyusui butuh support system

    BalasHapus
  24. Aku karena satu dan lain hal akhirnya jadi mama eping, tapi di sebulan pertama masih berjuang biar bisa dbf tapi akhirnya ngalah pake bantuan dot aja buat menyalurkan asiku

    BalasHapus
  25. Bener banget, Asi itu enggak keluar dengan sendirinya sim salabim ada kadabra. Saya ngerasain pas anak pertama duh susah banget Asinya mau keluar perlu perjuangan deh pokoknya

    BalasHapus
  26. ya ampun ingat banget waktu lahiran dan awal menyusui dulu memang stress banget mikirin asi yang nggak mau keluar dan dikit banget. bahkan sampai sekarang aja aku masih menyesal karena anak keduaku cuma dapat asi sampai 1 tahun karena aku kurang usaha dalam memberikan ASI ke dia

    BalasHapus
  27. Perjuangan banget menyusui pertama kali mba, aku sempat anaku yang lahir baru usia 5 hari dilarikan ke rumah sakit karena dehidrasi. Ya Allah sedih bukan main rasanya. Semoga ibu-ibu dimanapun berada dimudahkan dalam mengaASIhi

    BalasHapus
  28. Terimakasih ilmu² tntg mengAsihi...buat bekal nnti... belajar dulu dn bisa u/ mbak sepupu yg sedang mengAsihi...

    BalasHapus

Terimakasih telah singgah di rumahami. Mohon tidak meninggalkan link di kolom komentar. Admin menerima endorse dan kerjasama.

© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting