"Kok kamu gemukan?"
"Kok kamu jadi hitam?"
"Kenapa kamu jadi pucat?"
"Kenapa belum ASI?"
“Kenapa susu formula?”
"Ih, kok cesar? Mau yang gampang?”
"Kamu kok bau ya?”
Diantara sobat rumahami, adakah yang pernah mendapat pertanyaan di atas setelah melahirkan? Kalau ada tandanya kita sama.
Dikunjungi usai melahirkan sebenarnya menyenangkan. Tetapi moment ini bisa menambah beban pikiran orang yang dikunjungi jika dilakukan dengan cara yang salah. Apalagi zaman sekarang dimana baby blues merebak dan dialami oleh semua ibu dengan ragam latar pendidikan. Komentar seringan apapun bisa jadi tajam dihadapan ibu baru.
Moment berkunjung seharusnya menyenangkan. Ada adab berkunjung sehingga kedatangan kita tidak mengganggu privasi tuan rumah. Terutama ibu dan bayi. Lalu apa saja adab mengunjungi ibu yang baru melahirkan?
Bertanya,
Ibu mengalami masa pemulihan minimal empat puluh hari. Selama itu pula ibu dan ayah baru mengalami perubahan pola hidup terutama jam tidurnya. Hampir semua keluarga baru pasti begadang. Itu berarti kalau mereka kurang istirahat. Maka bertanya kapan bisa berkunjung adalah cara terbaik untuk menjenguk, Agar mereka punya waktu bersiap. Tidak sulit bertanya di zaman sekarang. Tinggal telpon atau kirim pesan singkat dan tunggu jawabannya. Jangan sampai lupa ya.
Bawakan oleh-oleh,
Sebagian besar ibu baru tidak sempat mengurus rumah. Bisa jadi mereka tidak masak dan memilih membeli makanan secara online. Kita bisa membawa oleh oleh berupa buah, roti, atau lauk siap makan. Kita bisa juga membawakan perlengkapan bayi. Bawa apapun yang bermanfaat.
Berkunjung saat kita sehat,
Jangan mengunjungi ibu baru saat kita sedang sakit. Karena kita bisa menularkan virus kepada orang yang kita kunjungi. Misalnya kita sedang flu lalu berkeras mengunjungi dengan dalih ‘tidak apa-apa’. Flu yang menular kepada ibu baru dan bayi bisa berakibat fatal. Maka bijaklah menempatkan diri jangan memaksa.
Bicara baik atau diam,
Cara ini sangat tepat dilakukan bila mengunjungi ibu baru. Jangan hujani ibu baru dengan pertanyaan sensitif seperti, “Kenapa cesar? Kenapa pakai susu formula? Kenapa pakai ART? Kenapa anakmu kecil?” Percayalah, pertanyaan-pertanyaan seperti ini menambah pikiran ibu dan ayah baru. Kalaupun ingin bertanya, tanyalah hal yang ringan saja. Atau kita bisa beritahu hal sensitif semisal ASI, jika si ibu yang bertanya lebih dulu.
Menanyakan kabar ibu,
Saat berkunjung, orang sering lebih fokus kepada bayi. Kita lupa sebelum bayi lahir, ada ibu yang sekuat tenaga melahirkan, entah itu via normal atau cesar. Padahal ibu baru seharusnya dapat porsi perhatian yang sama dengan bayi.
Tidak mencium bayi,
Sesehat-sehatnya kita saat berkunjung, pasti ada virus atau bakteri yang menempel di tubuh kita. JIka tidak ada kebutuhan mendesak maka hentikan kebiasaan mencium bayi baru lahir. Bisa jadi ayah atau ibu si bayi tidak suka anaknya dicium tetapi mereka sungkan melarang.
Tidak memfoto bayi tanpa izin,
Selain tidak mencium bayi, ada juga hal yang sama pentingnya. Yaitu tidak memfoto bayi tanpa izin, apalagi mempostingnya ke media sosial yang kita punya.
Banyak kejadian, foto-foto bayi yang tersebar di sosmed, diambil oleh pihak tidak bertanggung jawab, lalu dijadikan sebagai foto ‘jual beli bayi,’.
Apalagi ada bahaya ‘ain yaitu pandangan kagum disertai iri dari orang yang melihat foto si bayi. Bisa saja setelah fotonya diposting, si bayi sakit. Bayi dan ibu baru melahirkan fisiknya masih lemah dan sangat mudah untuk terkena ‘ain. Maka berhati-hatilah dalam mengambil foto bayi.
Bukan rombongan,
Ingin berkunjung ke ibu yang baru melahirkan tetapi yang berkunjung sepuluh orang. Sementara yang mau dikunjungi tinggal di rumah kontrakan satu kamar. Tentu hal ini mengganggu orang yang dikunjungi. Ayah dan Ibu baru akan merasa sedih karena tidak melayani tamu secara maksimal. Maka cukuplah dua orang yang datang, itupun tidak lama maksimal 40-60 menit saja.
Tidak minta dilayani,
Walaupun tamu harus dilayani, tetapi kita harus tahu kondisi ibu baru. Pihak yang dikunjungi dalam kondisi pemulihan. Segelas air putih sudah cukup untuk menerima kedatangan kita. Jangan menyuruh tuan rumah menyiapkan sajian prasmanan, mi goreng, ayam bakar, untuk menyambut kita. Kalau ada tamu yang begini, suruh pulang saja.
Jika kita tetap ingin makan bersama , sekalian kita bawa makanan dalam porsi banyak. Jangan merepotkan tuan rumah.
Demikianlah sembilan adab mengunjungi ibu yang baru melahirkan. Semoga bermanfaat.
Bener banget apa yang sudah Mbak tulis nih, banyak hal sensitif pada saat kita menjenguk bayi yaa? saya pun merasakannya karena sedang punya bayi juga.
BalasHapusAdab harus terus dijaga ya mbaaa
BalasHapusmakasi reminder-nya
kadang orang lupa hal kyk gini
Aku dong baru beberapa hari lahiran yang jenguk bilang aku gemuk dan kasih saran minum itu ini buat menurunkan berat badan. Huhuhu..Lahiran berikutnya nyinyir masalah sesar..duh, kok ga beradab banget nih yang sedang berkunjung ya. Mesti baca adab di artikel ini nih
BalasHapusSending virtual hug, ya, Mbak. Kalau mendengar nyinyiran seperti itu, ingin rasanya membalas pake kata-kata savage. Namun, seringnya saya malah diam dan menelan kepahitan itu.
HapusMasyaAllah makasih ya Bun postingannya mewakiliku yang baru satu tahun usia bayinya, tapi berasa kemarin baru lahiran hehehe ... punya anak menyenangkan ya bun tapi pemulihannya juga membutuhkan perjuangan
BalasHapusKalau berkunjung ke rumah orang, apalagi masih kurang sehat, sebaiknya jangan tanya urusan pribadi. Cukup membawa makanan favorit dan bahas obrolan ringan. Sering ketemu orang kepo begini. Risih mendengarnya, segan pula menjawabnya.
BalasHapusTapi iya sih, gak semua tamu tau adab. Ibu habis lahiran tu emang pejuang sejati. Yang belum ngerasin gak bakalan tau itu. Waktu anakku bayi, poin 6 aku lebih strict, apalagi habis dari luar. Bayi tu rentan banget soalnya.
BalasHapusMasyaAllah terimakasih pengingatnya mba...iya kadang yang berkunjung bukannya menyenangkan yang punya rumah malah seringnya nyinyir. Harus baca artikel ini deh
BalasHapusSetuju banget mbak, aku juga sebel kalau ada orang yg bertanya, yg kita sendiri gak tau jawabannya. Mending diem aja deh kalau jenguk bayi. Apalagi aku juga secar, sebel banget di tanya aneh2. Emangnya kita yang request mau secar? huhu. Setuju juga bawain makanan. Ibu melahirkan kan laper terus, hehehe.
BalasHapusAku kalau nengok ibu melahirkan pasti setelah lebih dari satu bulan. Soalnya kerasa sendiri awal² lahiran tuh masih pada sakit dan linu banget. Pengennya nggak banyak gerak dulu.
BalasHapusPenting sekali untuk mengetahui adab-adab ini. Kadang karena lisan kita membuat busui semakin stress dengan semua
BalasHapusDulu pas habis lahiran, malah yang dateng ke rumah rombongan dari kantor suamu, tiga mobil pula. Asli setelah mereka pulang, saya ambruk. Dan ada baiknya kalau rame² sih tidak lebih dari lima orang. Karena tentu akan melelahkan bagi yang sudah melahirkan.
BalasHapusmasyaAllaah, kalau semua orang sadar kek gini bakal bahagia bangett kalo nerima tamu pasca melahirkan gitu yaak
BalasHapusBermanfaat bgt infonya. Terima kasih sudah diingatkan adab menjenguk ibu baru lahiran
BalasHapusSepakat mbak, ibu setelah melahirkan itu butuh waktu untuk pemulihan dan mudah banget depresi, oleh karena itu butuh support dari orang sekitar, didengarkan aja keluhannya, dibesarkan hatinya, dibawakan buah tangan kesukaannya, menghiburnya, menggantikannya sejenak untuk merawat bayinya hingga dia bisa istirahat sejenak walaupun hanya sekedar makan atau mandi
BalasHapusIya, nih, ada lagi mba yang mulutnya sok tahu. Lahiran caesar dibilang dokternya yang maksa. Padahal ya emang kondisinya harus dilahirkan secara caesar saat itu. Paling bener kayaknya pasang tulisan belum.bisa dijenguk wkwkwk
BalasHapusDaripada stress mikirin pertanyaan atau perkataan tidak beradab
Yang paling pusing dihadapi orang yang baru melahirkan itu pertanyaan yang kemudian dilanjutkan dengan penghakiman :)
BalasHapusMemang perlu nih disosialisasikan adab seperti ini karena banyak yang tidak sadar.
Ah iya, benar sekali mbak
BalasHapusMemang saat akan menjenguk ibu baru kita harus punya adab ya
Jangan merepotkan dan menbuat sedih
Terima kasih.
BalasHapusIni adab penting banget untuk diperhatikan, karena sejatinya, pasca melahirkan memang lelah, tapi seneng kalau ada yang memberi perhatian, terutama waktu untuk bercerita. Semoga menjadikan kekuatan bagi sang Ibu baru ya.. bukan malah bikin ibu baru ovt.
Setuju mbak, ada orang yang bilangnya bercanda tapi candaannya menyinghung perasaan. Mending diam aja datipada menyakiti
BalasHapusPasca melahirkan memang qodratnya membuat seorang ibu sesensitif itu. Bisa mudah sakit hati dan khawatir.. menjaga adab ini menjadi sangat membantu
BalasHapusKesel banget ada yang nanya-nanya, yang pertanyaan itu sebenarnya basa-basi doang dan malah bikin tersinggung. Pas dibilang jangan terlalu banyak nanya yang bikin tersinggung, eh malah ngomong "Gitu doang tersinggung..."
BalasHapusAq waktu jadi busui habis lahiran paling puyeng kalau dikunjungi ga sekalian aja ramean. Nah akhirnya untuk kluarga pada ramai2 dtg pas aqiqah. Jadi momen kumpul kan. Bahkan aku ga segan2 izin tidur kalau ngantuk banget. Dan bayi digendong sodara. Hehe
BalasHapusBetul sekali, apalagi kalau ibu bayi di rumah sendirian. Beda cerita kalau ada sanak keluarga yang menemani mungkin bisa disajikan makanan seadanya. Saya kalau nengok bayi, tidak pernah bertanua bagaimana proses lahirnya, berat bayo berapa sudah keluar asinya belum? Kecuali ibu bayo bercerita sendiri baru saya menanggapi dan berusaha sebijak mungkin gak menyinggung ibu
BalasHapusSetuju banget mba, harus memperhatikan adab dalam menjenguk ibu melahirkan. Terutama mencium bayi itu gak boleh banget, ini kadang masih sering terjadi.
BalasHapusadab harus dijaga
BalasHapusapalagi kita orang indonesia
ungga unggu nya paling penting