Ingin Jadi Blogger

in , by Rizka Amita Ridwan, Oktober 20, 2021

 


Dua bulan terakhir, aku dilanda galau. Ingin mencoba bisnis baru yaitu jadi bakulan makanan. Sebelumnya aku sempat mencoba beberapa bidang, tapi tidak fokus. Mulai dari jualan skin care, reseller baju, sampai MLM. Karena memang tidak fokus, hasilnya ya, begitulah.

Ada orang dengan tipe jualan palugada, sukses di semua bidang. Sementara aku, mencoba palugada, tapi gagal. Arti gagal disini tidak selalu berakhir dengan kerugian. Menjalani usaha dengan setengah hati, juga membuatku merasa gagal. 

Lho, kok bisa menjalani usaha setengah hati? Iya. Karena passionku bukan di situ. Passion adalah sesuatu yang kita merasa senang melakukannya, baik senang maupun susah. Segera kuingat, ada satu hal yang rutin kulakukan dari dulu sampai sekarang. Menjadi semacam kebutuhan. Yaitu menulis. 

Minimal dua hari sekali aku menulis, entah di Facebook, atau di HP. Kadang ikut grup penulis cerita anak, walau masih amatiran. Aku suka artikel non fiksi. Berharap sambil menulis juga bisa memberi sedikit manfaat untuk pembacanya.

Oh ya, aku sudah menulis buku Solo yang berjudul ‘Yes, You Can. Diary ASI Ibu Baru dan Perjuangan Menghadapi Babyblues.”

Buku ini berisi, kisahku waktu berusaha memberikan ASIX untuk anak sulung kami. Ternyata menyusui tak segampang buka kancing baju. Ada hal yang lebih kompleks. Di saat yang sama kami juga diuji dengan masalah ekonomi. Alhamdulillah semua sudah lewat. Banyak orang bilang aku tidak bisa menyusui, Alhamdulillah akhirnya bisa.

Kembali ke tema awal ya. Nah, sebelumnya kan aku sudah katakan aku ingin jadi bakul makanan karena di masa pandemi begini, produk makanan laris. Tapi aku tak diizinkan.

Kata suamiku, aku ini tipe mood swing kalau masak. Kadang enak banget. Kadang biasa saja. Kadang tidak enak. Sementara kalau jualan kan harus enak terus. Standarnya ada. Apalagi kami punya dua anak usia SD yang sedang butuh perhatian emaknya. Pada akhirnya aku harus memilih. Berharap akan ada masanya aku jual makanan buatan sendiri. Dan itu bukan sekarang.

Ditengah kebingungan, Masyaa Allah, lewat sebuah artikel saat aku sedang scroll FB. Ada beberapa profesi yang bisa dilakukan ibu Rumah Tangga. Salah satunya adalah, menjadi penulis di blog.

Aku terkejut. Ternyata inilah yang seharusnya kulakukan. Kenapa aku tidak mencoba jadi blogger? Selain menyebarkan ide, blog bisa juga jadi tempat jualan. Aku jadi semangat.

Langsung ku japri seorang teman, lalu bertanya. Lebih tepatnya curhat. Dan saran dari dia adalah, iya Mi, jadi blogger aja!

“Tapi aku ragu, bisa apa enggak. Sepertinya jadi blogger itu sulit.” jawabku.

“Sudah coba aja. Kamu bisa ikut komunitas untuk jadi blogger. Yang penting rajin nanya, rajin nulis, Insya Allah Kamu bisa!”

Maka aku mulai nge blog lagi, Ditambah dukungan suami. Yang penting harus serius dan bermanfaat, katanya.

Setelah bicara dengan seorang teman lagi,  kuberanikan beli domain sendiri. Walau di awal rada gaptek. Alhamdulillah juga di grup WA kami, blogger yang senior mau memberi saran kepada newbie.

Pas sekali waktu ada promo buku ‘Ngeblog dari 0 nya IIDN,” Aku langsung ikut PO. Aku ingin segera membacanya.

Kedepan, semoga dengan mengikuti kelas ‘Ngeblog dari 0 IIDN, bisa melatih konsitensiku menulis. Berada di antara sesama blogger pemula membuatku berani, karena kami sama-sama belajar. Terimakasih IIDN.


Rizka Amita
Penulis Buku, "Yes, You Can! Diary ASI Ibu Baru dan Perjuangan Menghadapi Babyblues."
Bekasi, 20 Oktober 2021

 

 

 

Resep Bolu Marmer Lezat Tanpa Pengembang Tanpa Pelembut

in , by Rizka Amita Ridwan, Oktober 08, 2021



Alhamdulillah, sejak pandemi melanda, ada satu hobi baru yang aku tekuni, yaitu baking tingkat amatir. Untuk orang lain mungkin sudah biasa. Tapi untukku, ini luar biasa. 
Hobi ini kian kuat karena toko kue jauh,  xixixi. 

Nah kebetulan kemarin aku buat cake marmer. Dari beberapa resep yang pernah kucoba, ini yang paling moist atau lembut. Sensasi rasanya beda karena tanpa pengembang, tanpa pelembut. Pernah nyoba resep lain, suamiku nanya, kok ga seenak biasanya? Akhirnya balik lagi ke selera asal.

Dulu waktu kecil, Mamaku juga sering beli kue dari tetangga yang jualan bolu. Nah rasa bolunya itulah yang terekam di lidahku. Mirip rasa cake marmer yang ini. Kita langsung saja ya.

Resep: Law Thomas
Recook : Rizka Amita


Bahan A:
330gr margarin/butter
200gr gula halus

Bahan B:
8 butir kuning telur

Bahan C:
200gr tepung protein rendah
25gr susu bubuk
1/2sdt vanilla bubuk

Bahan D:
20gr coklat bubuk
1/2sdt pasta bubuk

Bahan E:
7 butir putih telur
25gr gula pasir

Cara buat:

1.  Mixer bahan A sampai bercampur rata
2. Masukkan bahan B hingga mengembang.
3. Masukkan bahan C mixer sebentar saja dengan kecepatan rendah. Pakai spatula       saja juga bisa.
4. Di wadah terpisah, mixer bahan E sampai kental berjejak.
5. Campur adonan putih telur ke dalam adonan kuning telur, aduk dgn spatula.
6. Ambil 1/3 adonan, lalu beri bahan D
7. Tuang adonan kuning dan coklat secara bergantian ke dalam loyang yg sudah di       oles margarine dan di tabur tepung tipis.
8. Bentuk motif marmer dipermukaan adonan dgn memakai sumpit/lidi
9. Olesi loyang dengan olesan Carlo (1 SDM minyak makan+1 SDM mentega+1 SDM        tepung).
10.Masukkan adonan ke loyang.
11. Masukkan loyang ke oven yang sudah dipanaskan.
12. Oven sekitar 30-40 menit sesuai oven masing-masing.
13. Sajikan setelah matang. Dimakan hangat lebih nikmat.


© Tempat Lihat Suka Suka · Designed by Sahabat Hosting